OLEH Drs.M.Siringoringo, M.Pd
Koordinator Pendidikan, Dewan Pimpinan Pusat AKRINDO & Kabiro Suara Republik News
Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat disebutkan : tujuan Negara Republik Indonesia (NKRI) ialah Mencerdaskan Kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut serta memelihara ketertiban dunia. Tanggal 2 Mei setiap tahun kita peringati sebagai Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas).
Sejak zaman perjuangan kemerdekaan dahulu, para pejuang serta perintis kemerdekaan telah menyadari bahwa Pendidikan merupakan faktor penting yang sangat vital dan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa serta membebaskannya dari belenggu penjajahan.
Oleh karena itu , mereka berpendapat bahwa disamping melalui organisasi politik ,perjuangan kearah Kemerdekaan perlu dilakukan melalui jalur Pendidikan. Ketika penulis Menyusun Thesis dalam rangka mengambil pasca sarjana, dari tiga judul yang diajukan yang disetujui adalah judul “ Peran Ki Hajar Dewantara dan perkembangan Taman Siswa di Indonesia “. Nama lengkap/asli dari Ki Hajar Dewantara adalah, Raden Mas Soewardi Soeryaningrzat.
Ia Bersama-Sama rekan-rekannya mencurahkan, sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan. Iapun mendirikan sebuah perguruan yang bercorak berjuang untuk memperoleh kemerdekaan yaitu National onderwijs instituut (perguruan Nasional Taman Siswa) pada 3 Juli 1922 Tetapi dengan kegigihan memperjuangkan haknya , sehingga Ordonansi itu dicabut. Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh Pendidikan nasional yang lahir di Jogyakarta 2 Mei 1889 terlahir dari keluarga bangsawan Ya termasuk yang beruntung karena bisa mengenyam Pendidikan pada masa itu. Ia menamatkan sekolah Dasar di ELS ( Europoeesche Lagere School. Dan sampai melanjutkan Pendidikan di sekolah kedoktean STOVIA ( School Tot Opleiding Van Indiche Artsenm), meskipun tidak sampai tamat, karena sakit. Suwardi muda bekerja sebagai penulis dan wartawan diberbagai surat kabar seperti Sediotomo,Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tahaya Timoer dan Poesara.Sebagai eorang penulis ia dikenal karena tulisannya peka terhadap masalah masalah social, terutama masalah Kolonialisme Belanda.
Aliran filsafat dan pemikiran Pendidikan Kihajar Dewantara.
Dia ( Ki Hajar Dewantara-red) termasuk yang menganut definisi Pendidikan , apabila dilihat dari sudut aliran filsafat Pendidikan evolusionistis yang lebih menekan tangga-tangga psikologis pekembangan manusia , suatu konsep Pendidikan yang lebih mengarahkan orientasinya pada aspek -aspek kehidupan modern yang komplex dan rumit kaitannya yang lebih individualis sehingga menuntut kemampuan individual masing-masing pribadi dalam mengadakan penyesuaian kehidupan psikologisnya ( M.Siringoringo, 2014,27).
Menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan Pendidikan adalah, “ Penguasaan diri “ sebab, disinilah Pendidikan memanusiakan manusia ( humanisasi).Penguasan diri merupakan langkah yang harus dituju untuk tercapainya Pendidikan yang memanusiakan manusia .
Ketika setiap peserta didik mampu menguasai dirinya dan mereka akan mampu juga menentukan sikapnya mengambil keputusan , martabat,mentalitas mampu menguasai dirinya , mereka akan mampu juga yang mandiri dan dewasa menentukan sikanya Dengan demikian akan tumbuh sikap mandiri dan dewasa.
Dalam mengingat pentingnya guru yang memiliki kelimpahan mentalitas , moralitas. Dalam konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara ada dua hal yang harus dibedakan yaitu system “pengajaran” dan “Pendidikan” yang bersinergi satu sama lain ( hal:29)Pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah ( kemiskinan dan kebodohan) Sedangkan Pendidikan lebih memerdekakan manusia dari aspek hidup batin (otonomi berpikir dan mengambil keputusan , martabat, mentalitas demokratik) Keinginan kuat dari KI Hajar Dewantara untuk generasi bangsa ini dan mengingat pentingnya guru yang memiliki.kelimpahan mentalitas , moralitas dan spiritualitas .
Dia untuk kepentingan mendidik , meneladani dan Pendidikan generasi bangsa ini, telah mengubah Namanya dari ningratnya sebagai Raden Mas Soeardi Soeryaningrat menjadi Kihajar Dewantara, dapat dimaknai bahwa beliau ingin menunjukkan perubahan sikap ningratnya menjadi pendidik. Semboyan yang sejak semula dan yang kita kenal sampai saat ini ialah : ”ing ngarso sung tulodo , ing madyo mbangun karso , tut wuri handayani “ ( didepan menjadi teladan, ditengah membangkitkan semangat , dari belakang mendukung ).
Untuk mngenang jasa-jasanya, tanggal kelahirnnya diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional, selain itu, dia mendapt penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa Dari Rektor UGAMA, tanggal 19 Desenber 1956,dan dia ditetapkan sebagai Bapak Menteri Pendidikan dan perwira tinggi secara Anumerta.
PIMPIN PEMULIHAN BERGERAK UNTUK MERDEKA BELAJAR.
Yang menjadi tema peringatan Hari pendidikan nasional tahun 2022 ini adalah “pimpin pemulihan bergerak untuk merdeka Belajar“.Karena tanggal 2Mei bertepatan dengan Idul Fitri 1 Syawal 1443 H, maka Kemendikbud mmembuat keputusam mengundur pelaksanaan hadiknas pada tanggal 13 Mei 2022, berdasarkan surat edaran nomor 28254/MPK/U 02.3/2022 ,tertanggal 22 April 2022 tentang pedoman Peringatan Hardiknas. Dalam surat edaran tersebut, Kemdikbudristek menyelenggarakan Hardiknas pada tanggal 13 Mei 2022 pukul 08.00 WIB secara tatap muka terbatas minimalis, dan menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19 yang ditetapkan Pemerintah tanpa mengurangi makna , semangat dan kenikmatan acara.
Peringatan Hardiknas 2022Presiden: Pendidikan anak- anak tidak boleh terabaikan