Goa Kandang Macan merupakan sejarah Berdirinya Desa Pakisrejo.
Tulungagung, Suararepubliknews.com – Warga Pakisrejo kecamatan Tanggunggunung tidak asing dengan yang di sebut Goa Kandang Macan,namun lambat laun dari kalangan masyarakat hingga anak – anak dari Desa Pakisrejo tidak tau di mana lokasi tersebut berada , 08/08/2023.
Padahal jelas menurut keterangan dari para sesapuh setempat,Goa Kandang Macan merupakan sejarah Berdirinya Desa Pakisrejo
Suatu misal sebagai mana yang dituturkan oleh Rumiar atau yang lebih di kenal dengan nama Pak Siar,”Desa Pakisrejo dulunya Pakissaji,Sebelum tahun 1948 ada cerita Seseorang yang Bernama Domosari trah 5 dari Keraton Yogyakarta berjalan ke daerah sini hanya bertemu pohon Pakis berjumlah satu,hingga dinamakan Pakissaji,berjalan ke timur bertemu pohon Jati berjumlah banyak dinamakan Jati Rejo,melanjutkan berjalan menemukan orang yang janjian (Ngenteni atau Semayan) dinamakan Tanggung,ke timur lagi Tempat orang Mengembara (Boro) dinamakan Baran,yang kemudian ada orang yang memberi tahu (dituturi) untuk pergi ke Selatan yang di sebut Turi,ke Utara selatan (Nglereg Ngidul Ngetan) disebutlah Nglorog,berjalan lagi singgahlah disuatu tempat (Nongkrong) yang saat ini di namakan Dusun Mongkrong,dalam keadaan resah yang saat ini jadi Dusun Ngresah”,terang Siar
Lanjut,”kemudian mbah Domosari kembali berjalan ke Utara hingga bertemu pohon Jirak hingga di sebutlah tempat ini Njirak,pengikut dari mbah Domosari yakni Mbah Wignyo trah 3 dari Keraton Yogyakarta.Saya dapat cerita ini dari mana,yaitu dari narasumber bernama Mbah Parto Dewo dari Blitar. Meskipun Mbah Wignyo merupakan trah 3 keraton Yogyakarta beliau Berbakti kepada Mbah Domosari,jadi dulu banyak rerimbunan yang Banyak Macan bersarang di sini hingga di sebut Goa Kandang Macan.Kemudian pada tahun 1948 sampai 1949 jaman Agresi waktu Belanda sampai di Campurdarat dari Batalion Siliwangi yang di pimpin Komandan Pak Sutrisno menyusun kekuatan di sini di bantu oleh PMI yang diketuai ISKAK namun belum menyandang gelar Dokter.Jadi Meskipun buruk rupanya setidaknya napak tilas ini patut jadi Sejarah yang wajib di lestarikan,sumber informasi lain yaitu dari Mbah Buyut Saya Mbah Karso Medjo”,Jelasnya…. Yps/Kbt