Home / Tak Berkategori

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:05 WIB

Jokowi Ucapkan Salam Terakhir di Istana Setelah 10 Tahun Mengabdi untuk Indonesia

Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo

Sosok Jokowi Tak Hanya Seorang Presiden, Tapi Juga Pemimpin Pemberani yang Dekat dengan Rakyatnya. Kisah Haru Berpisah dengan Para Pegawai Istana, Perjalanan Penuh Tantangan di Tanah Papua, hingga Misi Damai ke Ukraina Menjadi Bagian dari Warisan Kepemimpinannya Selama Satu Dekade

Jakarta, suararepubliknews.com – Kamis pagi, 10 Oktober 2024, menjadi momen yang penuh haru di Istana Merdeka, Jakarta. Senyum lebar Presiden Joko Widodo yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam tak dapat menyembunyikan perasaan yang campur aduk. Sebentar lagi, masa jabatannya sebagai Presiden Indonesia akan berakhir setelah 10 tahun memimpin negeri ini sejak 20 Oktober 2014.

Dengan kedua tangannya yang mengatup di dada, Jokowi sesekali menyapa dan bersalaman dengan para pegawai istana, mulai dari pegawai Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), hingga petugas kebersihan. Di sampingnya, Ibu Iriana, sang istri, turut menyampaikan salam perpisahan.

“Terima kasih, terima kasih semuanya,” ucap Jokowi dengan suara rendah namun penuh makna, menandakan betapa besar rasa terima kasihnya kepada mereka yang telah menemaninya selama satu dekade.

Dalam beberapa hari lagi, tepatnya 20 Oktober 2024, Jokowi akan digantikan oleh Prabowo Subianto. Namun, kisah Jokowi selama memimpin Indonesia bukan hanya tentang pemerintahan, melainkan juga tentang keberanian, ketekunan, dan kedekatannya dengan masyarakat.

Petualangan Jokowi di Papua: Membelah Hutan dan Menantang Zona Merah

Tak dapat dipungkiri bahwa salah satu daerah yang selalu menjadi perhatian Jokowi selama masa jabatannya adalah Papua. Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan dan Inovasi, mengenang momen-momen bersama Jokowi saat meninjau pembangunan jalan dan jembatan di pelosok Papua. Di antara gunung dan hutan yang luas, Jokowi tak gentar. Meski ancaman dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) selalu ada, Jokowi tetap maju demi memastikan pembangunan infrastruktur yang membawa manfaat bagi masyarakat Papua.

“Saya ingat betul di tengah hutan Papua yang luas, Presiden Jokowi berbicara langsung dengan para pekerja, memastikan bahwa setiap jengkal pembangunan membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” ujar Billy dengan kagum.

Salah satu kunjungan Jokowi yang paling mengesankan adalah saat meninjau pembangunan jalan raya di Desa Kenyam, Nduga, Papua, yang dikenal sebagai zona merah karena keamanan yang belum stabil. Perjalanan menuju sana bukan tanpa hambatan. Jokowi dan rombongan harus terbang dua jam dari Wamena, menggunakan Hercules VVIP A 1314, dan berganti dengan helikopter Super Puma TNI AU. Ketegangan pun terasa, namun bagi Jokowi, itu adalah bagian dari tugasnya sebagai presiden.

Sikap Humble Jokowi: Menyapa Suster di Jalanan Jayapura

Cerita unik lainnya datang dari kunjungan Jokowi di Papua. Suatu ketika, saat Jokowi baru mendarat di Bandara Sentani dan sedang dalam perjalanan menuju Kota Jayapura, tiba-tiba mobil kepresidenannya dihentikan oleh sejumlah suster yang melambaikan tangan. Tanpa ragu, Jokowi menghentikan kendaraannya, menyapa, dan memberikan bantuan kepada para suster tersebut.

“Ini menurut saya sangat humble, beliau tidak segan menyapa masyarakat,” kata Billy, mengenang momen tersebut.

Momen Emosional dan Lelucon Saat Rapat Istana

Dini Shanti Purwono, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, mengingat satu momen emosional saat Jokowi marah besar setelah melihat video bentrokan antara aparat dan masyarakat yang menyebabkan ibu-ibu dan anak-anak menjadi korban.

“Beliau langsung geram dan bilang, ‘kirim ke saya ya detail kejadian ini, hari ini ya, saya tunggu’,” cerita Dini.

Namun, ada juga momen lucu saat pertama kali Dini ikut rapat terbatas di Istana. Saat hendak memasuki ruangan presiden, dia diminta Paspampres untuk menanggalkan tas dan ponselnya. Tanpa alat tulis, Dini sempat kebingungan hingga Jokowi tiba-tiba memberikan buku catatan dan pulpen kepadanya. “Beliau memperhatikan bahwa saya tidak mencatat karena tidak punya alat tulis,” kenang Dini, tersenyum.

Keberanian Jokowi di Ukraina: Tak Kenakan Rompi Antipeluru

Keberanian Jokowi juga terlihat ketika dia mengunjungi Ukraina pada tahun 2022. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi memilih untuk tidak mengenakan rompi antipeluru atau helm saat meninjau lokasi yang hancur akibat serangan Rusia. Padahal, situasi saat itu sangat berbahaya karena konflik Rusia-Ukraina sedang memuncak.

“Kalau presiden lain mungkin lain lagi. Itulah niat baiknya presiden ke sana, bukan cari musuh tapi merangkul dua pihak yang bertikai,” ujar Kapten Infanteri GM, salah satu anggota Paspampres yang mengawal Jokowi.

Kedekatan Jokowi dengan Rakyat dan Spontanitas dalam Setiap Kunjungan

Jokowi dikenal tak pernah menjaga jarak dengan rakyat. Hal ini sering kali membuat Paspampres kewalahan karena banyak masyarakat yang berebut untuk foto bersama atau mencium tangannya. Selain itu, Jokowi juga sering kali mendadak mengubah rencana kunjungannya, hal yang kerap membuat rombongan harus berimprovisasi.

“Rencana satu titik tapi tiba-tiba diubah ke titik lain,” ucap GM sambil tertawa.

Kisah lain yang menarik adalah bagaimana meski super sibuk, Jokowi selalu meluangkan waktu untuk keluarganya. Dia bahkan sering terlihat bermain bersama cucunya di sela-sela kesibukannya sebagai presiden.

Tak Pernah Lelah: Menembus Banjir dan Longsor untuk Rakyat

Keberanian dan ketangguhan Jokowi juga terlihat saat dia menerjang banjir di Kalimantan Selatan pada Januari 2021. Dalam perjalanan meninjau lokasi banjir, mobil SUV Jokowi terendam air hingga setengah badannya, namun dengan bantuan petugas, mereka berhasil melewati banjir tersebut.

Cerita lain datang dari Desa Harkat Jaya, Sukajaya, Bogor, ketika Jokowi meninjau lokasi longsor. Meskipun hujan deras dan jalanan tertutup lumpur, Jokowi tetap melanjutkan perjalanan hingga tiba di titik longsor, berbekal jas hujan tipis yang dipinjam dari warga.

“Energinya benar-benar enggak ada habisnya,” kata wartawan RRI, Pradipta Rahadi.

Kenangan dari Pegawai Istana: Jokowi yang Ramah dan Peduli

Bukan hanya staf khusus dan wartawan yang merasa kehilangan Jokowi, tetapi juga pegawai Istana. Claudio, seorang pramusaji, dan Imam Tambunan, petugas kebersihan, merasa Jokowi sangat peduli dan menghargai mereka. Claudio menggambarkan hubungan mereka seperti keluarga, sedangkan Imam merasa terharu ketika Jokowi mengajaknya bersalaman dan berfoto bersama.

“Pak Jokowi peduli dengan kami yang bekerja di balik layar, dan itu sangat berarti,” ucap Imam.

Dengan berakhirnya masa jabatan Jokowi sebagai Presiden, banyak kenangan yang tertinggal. Bukan hanya tentang kebijakan atau pembangunan infrastruktur, tetapi juga tentang sosok seorang pemimpin yang selalu dekat dengan rakyat, tak pernah lelah berjuang, dan penuh kasih terhadap orang-orang di sekitarnya.

Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024

Share :

Baca Juga

Messi Raih Penghargaan Presidential Medal of Freedom dari Biden, Sejarah Baru untuk Sepak Bola
Silaturahmi Bersama Forkopimcam Hingga Tomas Ciwaringin, Kapolresta Cirebon Sampaikan Hal Ini
Wakil Bupati Humbahas Hadiri Hakordia di Medan.
Peusijuk Tasyukuran Kenaikan kaji Al-Qur’an, MIS Nurul Falah Bentuk Karakter Anak Cinta Al-Qur’an

Banten

Tradisi Pernikahan di Bulan Zulhijjah: Antara Adat dan Agama
Aktor ‘Pirates of the Caribbean’ Tewas dalam Serangan Hiu
Cuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah Indonesia, Siap-Siap Hadapi Hari dengan Bijak!

Buru

Kapolres Buru Pimpin Upacara Parade Hari Bhayangkara Ke-79 Tahun 2025

Contact Us