Kurang dari Sebulan Menuju Pilgub Jabar, Pasangan Dedi-Erwan Unggul Signifikan dengan Elektabilitas 74,6%
Bandung, suararepubliknews.com – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkini menjelang Pilgub Jawa Barat 2024. Survei menunjukkan pasangan calon Dedi Mulyadi (KDM) dan Erwan Setiawan unggul jauh dengan elektabilitas tertinggi, mencapai 74,6 persen. Berdasarkan survei yang dilakukan pada 31 Oktober hingga 4 November 2024, pasangan ini memimpin signifikan di antara kandidat lain, dengan selisih yang sulit terkejar.
Elektabilitas Kandidat Lain Masih Jauh di Belakang
Menurut Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, pasangan Akhmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie hanya meraih elektabilitas 12 persen, diikuti Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina sebesar 6,5 persen, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dengan 5,3 persen. Sementara, sebanyak 1,6 persen responden masih tidak memberikan jawaban atau belum menentukan pilihan. Survei ini melibatkan 800 responden di 27 kota dan kabupaten Jawa Barat dengan margin of error 3,5 persen.
Keterkenalan Tinggi Jadi Kunci Dominasi Dedi-Erwan
Toto menjelaskan, faktor utama dominasi Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan adalah tingkat keterkenalan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kandidat lain.
“Sebanyak 25 persen pemilih menyatakan hanya mengenal Dedi-Erwan, yang menjadi faktor besar dalam dukungan terhadap pasangan ini. Faktor keterkenalan ini juga menjadi alasan dominasi pasangan Acep-Gita sebesar 17,3 persen,” ujar Toto di Hotel Preanger, Kota Bandung.
Sebagian besar pemilih Akhmad Syaikhu-Ilham, atau sekitar 31,3 persen, memilih karena penilaian positif terhadap kepribadian mereka. Sementara pemilih pasangan Jeje-Ronal didorong oleh kesukaan terhadap partai pengusung, yaitu PDIP, dengan persentase sebesar 19 persen.
Dedi-Erwan Tarik Dukungan dari PDIP dan PKS
Menariknya, survei menunjukkan sekitar 71,8 persen pemilih PDIP justru memilih pasangan Dedi-Erwan, meskipun mereka bukan kandidat resmi PDIP. Begitu pula dengan pemilih PKS, di mana 47,9 persen memilih Dedi-Erwan sementara 39,6 persen mendukung Syaikhu-Ilham.
Potensi Swing Voters Masih Terbuka, Namun Elektabilitas Dedi-Erwan Sulit Tergoyahkan
Meski Dedi-Erwan mengantongi dukungan kuat, survei mengungkap adanya 31 persen swing voters atau pemilih ragu-ragu yang masih bisa diperebutkan. “Fenomena ini bisa menjadi peluang maupun tantangan, sebab ada 31 persen suara yang belum menentukan pilihan atau bisa berpindah,” tambah Toto.
Namun, Toto menilai keunggulan pasangan Dedi-Erwan masih sulit untuk dikejar, kecuali terjadi peristiwa politik besar seperti “tsunami politik” atau black campaign yang signifikan.
“Kekuatan elektabilitas Dedi-Erwan ini terbilang kokoh. Hampir mustahil disusul tanpa kejadian luar biasa, seperti politik uang masif yang belum kami lihat indikasinya di lapangan,” jelas Toto.
Tantangan Black Campaign di Pilgub Jabar
Dalam konteks kemungkinan serangan negatif, Toto menyebut bahwa strategi black campaign mungkin tidak terlalu efektif di Jawa Barat, mengingat mayoritas pemilih di wilayah ini adalah masyarakat akar rumput yang minim akses ke media dan sosial media.
“Negatif campaign mungkin hanya akan efektif di kalangan elit saja, dan dampaknya belum tentu besar bila tidak dikemas secara baik dan cerdas,” tutupnya.
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024










