Tragedi yang Menimpa Yadi Suryadi Meninggalkan Duka Mendalam, Proses Hukum terhadap Para Pendemo Berlanjut
Lebak, suararepubliknews.com – Yadi Suryadi, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lebak, dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami luka parah akibat demo anarkis yang terjadi pada 23 September 2024. Yadi menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Hermina, Tangerang, pada pukul 17.50 WIB setelah menjalani beberapa hari perawatan intensif di ICU. Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga, rekan-rekan sejawat, serta seluruh masyarakat Lebak.
Kronologi Demo Anarkis yang Mengakibatkan Luka Parah pada Yadi Suryadi
Demo anarkis yang melibatkan Paguyuban Masyarakat Peduli Lebak berlangsung di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak. Aksi ini dilatarbelakangi penolakan terhadap calon Ketua DPRD Lebak dari PDI Perjuangan, Juwita Wulandari. Saat massa melakukan unjuk rasa, ketegangan terjadi antara pendemo dan aparat keamanan yang terdiri dari Satpol PP dan kepolisian. Situasi semakin memanas ketika massa melakukan aksi saling dorong dengan aparat hingga akhirnya pagar Gedung Dewan roboh.
Dalam kejadian tersebut, dua anggota Satpol PP, Yadi Suryadi dan Murtono, menjadi korban. Yadi mengalami luka serius di bagian belakang kepala yang menyebabkan pendarahan hebat, sementara Murtono mengalami sesak nafas akibat insiden tersebut. Keduanya langsung dilarikan ke RSUD Adjidarmo untuk mendapatkan perawatan medis darurat.
Setelah mendapatkan penanganan dari tim dokter, kondisi Murtono berangsur pulih, namun Yadi tetap tidak sadarkan diri. Luka di kepala Yadi semakin parah, menyebabkan gejala kelumpuhan pada tubuhnya. Bagian dari badan hingga kaki tidak lagi dapat digerakkan, yang kemudian memaksa tim medis merujuknya ke Rumah Sakit Hermina di Tangerang untuk perawatan lebih lanjut.
Perjuangan Yadi di ICU: Usaha yang Tak Berbuah Hasil
Kepala Satpol PP Kabupaten Lebak, Dartim, mengonfirmasi bahwa Yadi Suryadi sempat menjalani operasi saraf di bagian belakang kepala di RS Hermina. Meski segala upaya medis telah dilakukan, Yadi tidak berhasil melewati masa kritisnya dan dinyatakan meninggal dunia setelah operasi. Dartim menyampaikan bahwa dirinya sempat mengunjungi Yadi sehari sebelum meninggal dunia, namun tidak dapat bertemu langsung karena Yadi sedang dipersiapkan untuk operasi.
“Iya, pada Selasa (8/10), saya ke RS Hermina di Tangerang. Tapi, karena beliau mau operasi, saya tidak jadi ketemu,” ungkap Dartim saat dimintai keterangan.
Pada Rabu sore, Dartim menerima kabar duka dari anggota Satpol PP yang bertugas menjaga Yadi di rumah sakit. “Beliau telah menjalani operasi saraf di bagian belakang. Namun, Allah berkehendak lain. Beliau meninggal dunia,” jelasnya.
Duka Mendalam dan Penegakan Hukum: Respons Satpol PP dan Kepolisian
Saat ini, jenazah Yadi Suryadi telah dipulangkan dari Tangerang ke rumah duka di Kabupaten Lebak. Dartim dan segenap jajaran Satpol PP Kabupaten Lebak menyampaikan duka mendalam dan berharap agar seluruh masyarakat turut mendoakan Yadi agar amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan.
“Saya sedang di rumah duka, mohon doakan semoga almarhum diterima amal ibadahnya,” ucap Dartim dengan haru.
Selain itu, proses hukum terhadap para pelaku demo anarkis yang menyebabkan insiden tragis ini masih terus berjalan. Satpol PP Lebak telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, dan hingga saat ini, beberapa pendemo telah diperiksa oleh Satreskrim Polres Lebak. Dartim berharap agar para pendemo yang terlibat dalam aksi anarkis ini bertanggung jawab atas tindakan mereka, yang telah menyebabkan luka parah hingga kematian salah satu anggota Satpol PP.
“Kami berharap pendemo bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan. Apalagi sebelum meninggal, Yadi mengalami kelumpuhan karena bagian tubuhnya tidak bisa digerakkan sama sekali,” tegas Dartim.
Kehilangan yang Tak Tergantikan
Kepergian Yadi Suryadi untuk selamanya merupakan kehilangan besar bagi Satpol PP Lebak dan masyarakat Kabupaten Lebak. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ketertiban dalam setiap aksi unjuk rasa, agar tidak berujung pada kekerasan yang merenggut nyawa.
Semoga Almarhum Yadi Suryadi mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Proses hukum yang tengah berjalan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi Yadi dan keluarganya, serta mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
Pewarta: Iwan H
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024