Mengenalkan Alutsista, Meningkatkan Solidaritas: Alasan Presiden Prabowo Angkut Para Menteri Kabinet dengan Hercules TNI
Magelang, suararepubliknews.com – Presiden Prabowo Subianto mengungkap alasan unik mengapa para menteri Kabinet Merah Putih diangkut menggunakan pesawat angkut militer Hercules tipe C-130J milik TNI AU menuju Akademi Militer (Akmil) di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Langkah ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih dekat kepada para pejabat negara mengenai alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik Indonesia serta memperkuat solidaritas mereka.
Prabowo menilai bahwa para menteri dan wakil menteri sebagai pejabat negara perlu mengenal institusi-institusi pertahanan yang ada, termasuk berbagai fasilitas dan kemampuan alutsista.
“Saya kira para menteri, wakil menteri, sebagai pejabat negara harus mengenal semua institusi yang ada di pemerintahan, kalau bisa. Termasuk di antaranya institusi-institusi pertahanan,” ujar Prabowo dalam wawancara eksklusif bersama Pemred SCTV-Indosiar, Retno Pinasti, yang tayang Minggu (27/10/2024).
Mengatasi Ketegangan dan Memperkuat Kerja Sama: Momen Para Menteri di Hercules TNI
Keputusan ini juga membuka kesempatan bagi para menteri untuk mengalami langsung kemampuan Hercules C-130J, pesawat angkut yang dapat mengangkut pasukan, logistik, evakuasi korban, serta digunakan dalam operasi bantuan bencana. Presiden Prabowo menyampaikan bahwa dengan naik Hercules, para menteri bisa memahami fungsi strategis dari pesawat angkut militer tersebut, terutama dalam situasi kritis.
“Jadi kita tahu bahwa alat-alat pertahanan itu sangat efektif, berguna, bermanfaat. Hercules sebagai contoh bisa angkut pasukan, bisa angkut barang, bisa memberi bantuan cepat kalau ada bencana, bisa evakuasi korban. Jadi sangat-sangat bermanfaat,” jelas Prabowo.
Meski memiliki tujuan yang bermanfaat, pengalaman menumpangi pesawat Hercules ternyata memunculkan ketegangan bagi sebagian menteri. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengisahkan suasana di dalam pesawat yang cukup menegangkan hingga banyak menteri yang berdoa dengan suara lantang.
“Banyak yang tegang. Samping saya Nusron Wahid tidak berhenti berzikir. Alhamdulillah saya bisa tidur,” ungkap Meutya sambil tersenyum, merujuk pada Menteri Agraria dan Tata Ruang Nusron Wahid yang terus berzikir untuk menenangkan diri.
Perjalanan dengan Hercules dan Bus: Bentuk Kebersamaan di Kabinet Merah Putih
Menteri Meutya Hafid, yang sebelumnya berpengalaman menumpangi pesawat militer sebagai jurnalis, mengaku sudah terbiasa dan tidak terlalu tegang selama penerbangan tersebut. Namun, momen keberangkatan menggunakan Hercules serta perjalanan bersama seluruh menteri dan kepala lembaga Kabinet Merah Putih menuju Magelang tanpa pengawalan pribadi dinilai menjadi pengalaman istimewa yang memperkuat rasa kebersamaan.
“Saya dengar banyak yang doa nya agak kencang suaranya. Tidak ada yang berkendara pribadi. Semua tanpa ajudan atau pendamping,” kata Meutya.
Kegiatan retret di Akmil Magelang ini diharapkan mampu meningkatkan koordinasi dan kekompakan di antara para menteri Kabinet Merah Putih. Dengan demikian, semangat kolektif serta pemahaman tentang institusi pertahanan diharapkan dapat terjalin lebih erat.
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024