Bandung, suararepubliknews.com – Hemodialisis, atau yang lebih dikenal dengan istilah cuci darah, adalah prosedur medis vital yang menggantikan fungsi ginjal dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah. Prosedur ini menjadi penyelamat bagi pasien dengan penyakit ginjal kronis (PGK) stadium akhir, di mana ginjal sudah tidak dapat berfungsi dengan baik. Namun, banyak pasien dan keluarga yang bertanya-tanya: sampai kapan cuci darah harus dilakukan?
Penyebab dan Tingkatan Penyakit Ginjal
Penyakit Ginjal Akut (PGA)
Pada beberapa kasus, pasien mengalami gagal ginjal akut yang bisa pulih setelah beberapa minggu atau bulan perawatan. Jika fungsi ginjal pulih, cuci darah mungkin hanya diperlukan sementara waktu.
Penyakit Ginjal Kronis (PGK)
Bagi pasien dengan PGK, kerusakan ginjal bersifat permanen dan progresif. PGK memiliki lima tahap, dan pada tahap lima atau stadium akhir, cuci darah biasanya diperlukan secara terus-menerus.
Transplantasi Ginjal: Harapan Baru
Transplantasi ginjal menawarkan solusi jangka panjang bagi banyak pasien PGK. Dengan transplantasi, pasien mendapatkan ginjal baru yang dapat menjalankan fungsi normal. Sperti dilansir dari GridHelat, setelah transplantasi berhasil, cuci darah tidak lagi diperlukan. Namun, tidak semua pasien cocok untuk transplantasi, dan proses mendapatkan donor bisa memakan waktu yang lama.
Kualitas Hidup dan Pilihan Pribadi
Beberapa pasien mungkin memilih untuk menghentikan cuci darah karena berbagai alasan, termasuk kualitas hidup, komplikasi kesehatan lain, atau keinginan pribadi. Keputusan ini harus dibuat dengan pertimbangan matang dan konsultasi dengan tim medis.
Dukungan Medis dan Psikososial
Pasien yang menjalani cuci darah memerlukan dukungan medis berkelanjutan serta dukungan psikososial. Pengelolaan penyakit ginjal yang komprehensif melibatkan nutrisi yang tepat, manajemen gejala, dan dukungan mental untuk membantu pasien menjalani kehidupan yang sebaik mungkin.
Frekuensi dan Durasi Cuci Darah
Umumnya, pasien ginjal kronis melakukan cuci darah dua hingga tiga kali seminggu, dengan setiap sesi berlangsung sekitar empat jam. Namun, frekuensi dan durasi ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu dan rekomendasi dokter.
Durasi cuci darah bagi pasien ginjal bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis penyakit ginjal, kemungkinan transplantasi, dan pilihan pribadi pasien. Bagi banyak pasien dengan PGK stadium akhir, cuci darah merupakan perawatan seumur hidup kecuali jika mereka menerima transplantasi ginjal yang berhasil. Penting bagi pasien dan keluarga untuk berkomunikasi secara terbuka dengan tim medis untuk memahami pilihan perawatan dan mengelola kondisi mereka dengan baik. (Stg)
Sumber: National Kidney Foundation