Home / Tak Berkategori

Jumat, 19 Juli 2024 - 02:08 WIB

Cuci Darah: Proses Panjang dan Harapan Baru bagi Pasien Ginjal Kronis

Foto: Ilustrasi

Foto: Ilustrasi

Bandung, suararepubliknews.com – Hemodialisis, atau yang lebih dikenal dengan istilah cuci darah, adalah prosedur medis vital yang menggantikan fungsi ginjal dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah. Prosedur ini menjadi penyelamat bagi pasien dengan penyakit ginjal kronis (PGK) stadium akhir, di mana ginjal sudah tidak dapat berfungsi dengan baik. Namun, banyak pasien dan keluarga yang bertanya-tanya: sampai kapan cuci darah harus dilakukan?

Penyebab dan Tingkatan Penyakit Ginjal
Penyakit Ginjal Akut (PGA)

Pada beberapa kasus, pasien mengalami gagal ginjal akut yang bisa pulih setelah beberapa minggu atau bulan perawatan. Jika fungsi ginjal pulih, cuci darah mungkin hanya diperlukan sementara waktu.

Penyakit Ginjal Kronis (PGK)

Bagi pasien dengan PGK, kerusakan ginjal bersifat permanen dan progresif. PGK memiliki lima tahap, dan pada tahap lima atau stadium akhir, cuci darah biasanya diperlukan secara terus-menerus.

Transplantasi Ginjal: Harapan Baru

Transplantasi ginjal menawarkan solusi jangka panjang bagi banyak pasien PGK. Dengan transplantasi, pasien mendapatkan ginjal baru yang dapat menjalankan fungsi normal. Sperti dilansir dari GridHelat, setelah transplantasi berhasil, cuci darah tidak lagi diperlukan. Namun, tidak semua pasien cocok untuk transplantasi, dan proses mendapatkan donor bisa memakan waktu yang lama.

Kualitas Hidup dan Pilihan Pribadi

Beberapa pasien mungkin memilih untuk menghentikan cuci darah karena berbagai alasan, termasuk kualitas hidup, komplikasi kesehatan lain, atau keinginan pribadi. Keputusan ini harus dibuat dengan pertimbangan matang dan konsultasi dengan tim medis.

Dukungan Medis dan Psikososial

Pasien yang menjalani cuci darah memerlukan dukungan medis berkelanjutan serta dukungan psikososial. Pengelolaan penyakit ginjal yang komprehensif melibatkan nutrisi yang tepat, manajemen gejala, dan dukungan mental untuk membantu pasien menjalani kehidupan yang sebaik mungkin.

Frekuensi dan Durasi Cuci Darah

Umumnya, pasien ginjal kronis melakukan cuci darah dua hingga tiga kali seminggu, dengan setiap sesi berlangsung sekitar empat jam. Namun, frekuensi dan durasi ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu dan rekomendasi dokter.

Durasi cuci darah bagi pasien ginjal bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis penyakit ginjal, kemungkinan transplantasi, dan pilihan pribadi pasien. Bagi banyak pasien dengan PGK stadium akhir, cuci darah merupakan perawatan seumur hidup kecuali jika mereka menerima transplantasi ginjal yang berhasil. Penting bagi pasien dan keluarga untuk berkomunikasi secara terbuka dengan tim medis untuk memahami pilihan perawatan dan mengelola kondisi mereka dengan baik. (Stg)

Sumber: National Kidney Foundation

Share :

Baca Juga

Pemkab Muba Ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi
Karimun dan Batam Perkuat Kerja Sama Bidang Kesehatan
Presiden Prabowo Targetkan Swasembada Pangan dalam 3-4 Tahun, Gandeng TNI-Polri dalam Ketahanan Pangan
Satreskrim Polresta Cirebon Amankan 16 Pelaku Kejahatan Hasil Pengungkapan 9 Kasus
PPDI DPC Humbahas Resmi Terbentuk, Riant Widodo Marbun Terpilih Menjadi Ketua DPC Humbahas
Babinsa Desa Namlea Ajak Kepala Pasar Tertibkan Para Pedagang
TNI & Polri di Tanimbar Musnahkan Ribuan Munisi dan Handak Sisa Perang Dunia ke-2
Kabupaten Muba Raih Penghargaan Pastika Parama Bangga, Muba Satu Satunya Kabupaten/ Kota di Sumatera yang Sukses Terapkan Perda KTR

Contact Us