Home / Tak Berkategori

Jumat, 6 September 2024 - 20:58 WIB

Densus 88 Sita Barang Bermuatan ISIS dan Tangkap Tujuh Pelaku Ancaman terhadap Paus Fransiskus dalam Kunjungan Bersejarahnya di Indonesia

Densus 88 akan terus menggali lebih dalam informasi dari para tersangka terkait barang-barang yang mereka gunakan, serta kemungkinan adanya kaitan lain dengan aksi teror

Densus 88 akan terus menggali lebih dalam informasi dari para tersangka terkait barang-barang yang mereka gunakan, serta kemungkinan adanya kaitan lain dengan aksi teror

Penemuan Propaganda ISIS dan Narasi Provokasi di Media Sosial: Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Terkait Ancaman Serius terhadap Paus Fransiskus. Penyidikan Lanjut untuk Menggali Bukti dan Keterlibatan Lebih Lanjut.

Jakarta, suararepubliknews.com – Dalam sebuah operasi terencana, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror atau Densus 88 berhasil menyita berbagai barang yang diduga kuat terkait dengan organisasi teror Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Barang-barang tersebut ditemukan saat penangkapan tujuh orang terduga teroris yang terlibat dalam ancaman terhadap Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, selama kunjungan bersejarahnya ke Indonesia.

Seperti dikutip dari media terpercaya, Juru Bicara Densus 88 Antiteror, Kombes Pol Aswin Siregar, mengungkapkan bahwa sejumlah foto, simbol, dan barang-barang propaganda yang berkaitan dengan ISIS ditemukan selama proses penangkapan. Beberapa di antaranya termasuk logo ISIS dan berbagai bendera yang sering digunakan oleh kelompok teror.

“Kami menemukan barang-barang terkait propaganda seperti penggunaan logo, foto-foto, dan kata-kata yang jelas merujuk pada organisasi teroris seperti ISIS. Salah satu contohnya adalah bendera-bendera tersebut,” ujar Kombes Aswin saat konferensi pers di Gelora Bung Karno (GBK) pada Jumat (6/9/2024).

Penyelidikan Mendalam untuk Menggali Bukti Lebih Lanjut

Aswin menegaskan bahwa Densus 88 akan terus menggali lebih dalam informasi dari para tersangka terkait barang-barang yang mereka gunakan, serta kemungkinan adanya kaitan lain dengan aksi teror. Penyelidikan ini, katanya, baru bisa dimulai setelah fokus utama mereka dalam beberapa hari terakhir adalah memastikan keamanan kunjungan Paus Fransiskus.

“Kita akan lanjutkan penyelidikan untuk menemukan jawaban terkait dugaan lainnya,” lanjut Aswin. Densus 88, tambahnya, terus memantau pergerakan terduga teroris, baik di dunia nyata maupun media sosial.

Menurut Aswin, pengawasan intensif oleh tim anti-teror berhasil mengidentifikasi postingan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus melalui media sosial. Ketujuh pelaku diketahui memanfaatkan akun-akun pribadi mereka untuk menyebarkan ancaman, termasuk rencana untuk menyerang Paus saat berada di Indonesia.

Fokus Pencegahan Terorisme dan Stabilitas Keamanan

Lebih lanjut, Aswin menjelaskan bahwa langkah preventif dilakukan oleh Densus 88 sebagai bentuk pencegahan dini untuk mencegah instabilitas nasional, khususnya melalui media sosial. Penangkapan para pelaku dilakukan sesuai dengan mandat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Tindak Pidana Terorisme.

“Densus 88 diberi mandat untuk mencegah setiap ancaman atau serangan teror sedini mungkin, termasuk ancaman di media sosial yang bisa menyebabkan kegaduhan, baik dalam negeri maupun di luar negeri,” tegas Aswin.

Rincian Penangkapan di Beberapa Wilayah

Penangkapan ketujuh terduga teroris dilakukan di beberapa wilayah, yakni Bangka Belitung, Sumatera Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Operasi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mengamankan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.

Tersangka pertama, HFP, ditangkap pada 2 September 2024 di Bogor, Jawa Barat. Ia diduga menyerukan dokumentasi dan mempelajari protokol keamanan Masjid Istiqlal menjelang kunjungan Paus.

LB, tersangka kedua, ditangkap di Jakarta Selatan karena terlibat dalam menyebarkan gambar bom pada kolom komentar media Instagram yang meliput kedatangan Paus. Tersangka lainnya, DF dan FA, ditangkap di Bekasi dengan tuduhan menyebarkan narasi provokasi yang menyerukan serangan terhadap Paus.

Sementara itu, HS ditangkap di Bangka Belitung setelah meninggalkan komentar provokatif di sebuah akun YouTube, dan RS ditangkap di Sumatera Barat setelah menyebarkan ancaman di media sosial TikTok terkait rencana serangan terhadap Paus.

ER, pelaku ketujuh, yang tercatat pernah berbaiat kepada ISIS pada 2014, ditangkap di Kabupaten Bekasi setelah meninggalkan komentar provokasi di Facebook terkait khutbah Paus di Masjid Istiqlal.

Koordinasi dengan Polda Setempat

Para tersangka saat ini telah diamankan oleh Densus 88 Antiteror Polri dengan koordinasi penuh bersama Kepolisian Daerah (Polda) di masing-masing wilayah untuk proses hukum lebih lanjut.

Operasi ini menunjukkan komitmen Densus 88 dalam memastikan keamanan nasional dan mencegah segala bentuk ancaman terorisme yang dapat mengganggu kedamaian, khususnya selama kunjungan tokoh dunia seperti Paus Fransiskus.

Dengan berbagai barang bukti yang ditemukan, termasuk propaganda ISIS, Densus 88 memastikan bahwa segala bentuk ancaman teror akan ditindak tegas untuk menjaga stabilitas keamanan Indonesia. (Stg)

Share :

Baca Juga

Bupati Humbahas Hadiri Wisuda IT Del Toba Sumut
TMMD ke-123 di Lebak Resmi Ditutup, TNI Berkomitmen Lanjutkan Program
Curah Hujan Tinggi Sebabkan Banjir Warga Kp Cigintung Umbuljaya terisolir.
Aktivis Buruh Tangerang Suarakan Perda Ketenagakerjaan, H. Sugandi: 75% Tenaga Kerja Harus Warga Sekitar Perusahaan 
Pimpin Upacara di SMA Negeri 1, Pj Bupati Sampaikan Pesan Ini
Hari Pertama MPLS di TK Santa Theresia Cimahi: Penuh Antusiasme dan Kebahagiaan
Kelurahan Setiamanah Laksanakan Re-cheking Lomba Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana  Tingkat  Provinsi Jawa Barat
Polresta Cirebon Bahas Pengamanan Operasi Lilin Lodaya dengan Polres Sekitar

Contact Us