Empat belas warga Yordania dilaporkan meninggal dunia selama menjalankan ibadah haji di Arab Saudi, beberapa di antaranya akibat serangan gelombang panas, sementara 17 orang lainnya dilaporkan hilang, kementerian luar negeri Yordania mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (16/06).
Kairo, suararepubliknews.com – Setidaknya enam dari korban jiwa terkait dengan cuaca panas, kata kementerian pada hari Minggu (16/06), dengan suhu diperkirakan mencapai 47 derajat Celcius (116 Fahrenheit) di Mekkah pada hari Senin (10/06). Hari ini, kementerian tersebut tidak menjelaskan apakah jumlah korban tewas yang lebih tinggi juga disebabkan oleh cuaca panas.
Ibadah haji, yang akan berakhir pada hari Rabu, merupakan salah satu kegiatan massal terbesar di dunia, dengan lebih dari 1,8 juta jamaah diperkirakan akan ambil bagian tahun ini, menurut Otoritas Umum Statistik Arab Saudi. Kemacetan, kebakaran tenda, panas dan faktor lainnya telah menyebabkan ratusan korban jiwa dalam pelaksanaan haji selama 30 tahun terakhir.
Dikutip dari media Reuters, Kementerian kesehatan Saudi mengeluarkan peringatan pada hari Kamis yang memperingatkan suhu yang melonjak dan menyarankan para peziarah untuk tetap terhidrasi dan menghindari berada di luar ruangan pada jam-jam terpanas hari itu antara pukul 11.00 (0800 GMT) dan 15.00.
Kementerian Luar Negeri Yordania berkoordinasi dengan pihak berwenang Arab Saudi mengenai prosedur untuk menguburkan atau mengangkut jenazah korban sesuai dengan keinginan keluarga mereka, kata kementerian itu pada hari Minggu. Pada tahun 2015, sebuah tabrakan maut pada ibadah haji di dekat Mekkah menewaskan sedikitnya 2.070 orang, menurut penghitungan dari media Reuters pada saat itu. (Stg)