Penegakan Hukum oleh Kejati Jateng Berhasil Bongkar Korupsi Rp 16 Miliar
Semarang, suararepubliknews.com – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah kembali menunjukkan komitmen tegas dalam penegakan hukum dengan menahan Direktur PT Istana Cendrawasih Motor (ICM), HW. Penahanan ini terkait dengan dugaan korupsi penyimpangan dalam pemberian kredit modal kerja oleh sebuah bank BUMN yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 16 miliar.
Detail Penahanan HW oleh Kejati Jateng
Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jawa Tengah, Dr. Lukas Alexander Sinuraya, melalui Kasi Penkum Arfan Triono, mengumumkan bahwa penahanan HW dilakukan setelah melalui serangkaian pemeriksaan intensif. Pada Selasa malam (12/11/2024), Tim Jaksa Penyidik Bidang Tindak Pidana Khusus Kejati Jateng menahan HW atas dugaan tindak pidana korupsi terkait pemberian kredit sebesar Rp 30 miliar oleh bank BUMN kepada PT ICM selama periode 2017-2019.
“Kejati Jateng melalui Bidang Tindak Pidana Khusus menahan tersangka HW untuk memastikan proses hukum berjalan lancar dan transparan,” ujar Arfan Triono pada Rabu (13/11/2024).
Modus Operandi yang Diungkap Kejati Jateng
Kejati Jateng berhasil mengungkap bahwa HW menggunakan data yang tidak akurat dalam permohonan kredit modal kerja. Data fiktif tersebut diajukan sebagai syarat untuk memperoleh persetujuan bank BUMN. Selain itu, Kejati Jateng menyebutkan bahwa dana yang diperoleh digunakan tidak sesuai peruntukannya, dan HW bahkan membuat jaminan fidusia palsu untuk memperkuat permohonannya.
“Dalam proses pengajuan kredit, tersangka HW menyampaikan data PT ICM yang ternyata tidak benar dan membuat jaminan fidusia fiktif. Penggunaan dana kredit pun dilakukan secara tidak sesuai,” jelas Arfan.
Kerugian Negara Jadi Fokus Utama
Langkah Kejati Jateng dalam kasus ini menyoroti kerugian besar yang dialami negara akibat penyimpangan ini. Arfan menyebutkan bahwa HW tidak memenuhi kewajibannya sebagai debitur sesuai perjanjian kredit yang telah disepakati, yang mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp 16.549.021.582.
“Kerugian negara akibat tindakan HW cukup signifikan, sehingga penahanan ini diambil untuk melindungi kepentingan negara dan menjamin kelanjutan proses penyidikan,” tambah Arfan.
Penahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane
Untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut, Kejati Jateng langsung menempatkan HW di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen Kejati Jawa Tengah dalam menegakkan hukum secara tegas dan mencegah potensi kerugian lebih lanjut.
Pewarta: Mzr & Stg
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024