Home / Tak Berkategori

Jumat, 13 September 2024 - 12:20 WIB

Kisah Pilu Suherman dan Mulyati: Hidup di Gubuk Reyot, Bertahan di Tengah Kemiskinan Ekstrem

Suherman (37) dan istrinya, Mulyati (30), warga Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, menjalani hidup yang penuh dengan tantangan

Suherman (37) dan istrinya, Mulyati (30), warga Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, menjalani hidup yang penuh dengan tantangan

Pasangan Suami Istri di Desa Tambakbaya Berharap Uluran Tangan dari Pemerintah dan Dermawan

Lebak, suararepubliknews.com – Jum’at, 13 September 2024, Suherman (37) dan istrinya, Mulyati (30), warga Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, menjalani hidup yang penuh dengan tantangan. Bersama dua anaknya, keluarga ini tinggal di sebuah gubuk reyot yang kondisinya sangat memprihatinkan. Gubuk yang terbuat dari anyaman bambu tersebut sudah banyak berlubang, dan atapnya bocor ketika hujan tiba. Dalam situasi sulit ini, mereka hanya bisa berharap bantuan dari pemerintah dan para dermawan untuk memperbaiki kehidupan mereka.

Hidup di Bawah Garis Kemiskinan: Gubuk Reyot dan Kelaparan

Suherman bekerja sebagai buruh serabutan, namun penghasilannya jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Jangankan untuk memperbaiki rumah yang sudah hampir roboh, bahkan untuk makan sehari-hari mereka sering kali kekurangan. “Pernah suatu kali kami sekeluarga tidak makan seharian karena memang tidak ada uang sama sekali,” ujar Suherman dengan nada sedih.

Ketika hujan turun, kondisi semakin parah. Gubuk mereka yang bocor memaksa seluruh keluarga harus mengungsi ke rumah tetangga untuk sementara waktu. Meski demikian, Suherman tetap berusaha mencari nafkah, meskipun hasilnya belum memadai. Kondisi kehidupan keluarga ini mencerminkan betapa beratnya beban kemiskinan yang mereka hadapi sehari-hari.

Pasrah dan Harapan: Perjuangan Seorang Buruh untuk Keluarga

Suherman mengaku hanya bisa pasrah dengan keadaannya saat ini. Meski terus berjuang demi keluarganya, ia merasa terbatas dengan situasi ekonomi yang semakin menghimpit. “Ya, bagaimana lagi? Nasib saya memang begini. Saya hanya bisa berusaha semampu saya untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” ungkapnya dengan raut wajah lesu.

Di tengah keterbatasan, Suherman berharap pemerintah daerah atau pihak-pihak terkait dapat memberikan bantuan. Dia memimpikan kondisi yang lebih baik untuk keluarganya, terutama terkait tempat tinggal yang layak. “Mudah-mudahan ada yang membantu keluarga saya,” kata Suherman penuh harap.

Kebutuhan Mendesak: Bantuan Pemerintah dan Dermawan Diperlukan Segera

Kondisi yang dialami oleh keluarga Suherman mencerminkan situasi darurat yang membutuhkan perhatian segera dari pemerintah daerah dan lembaga terkait. Dengan rumah yang hampir tidak layak huni dan kondisi ekonomi yang sangat terbatas, mereka berharap ada solusi berupa bantuan sosial atau program perbaikan rumah dari pemerintah. Selain itu, keterlibatan masyarakat, lembaga amal, atau dermawan juga dapat memberikan secercah harapan bagi keluarga ini agar dapat hidup lebih layak.

Di tengah tantangan besar yang mereka hadapi, keluarga Suherman terus bertahan dengan harapan akan masa depan yang lebih baik. Bantuan yang mereka tunggu diharapkan dapat segera datang untuk memberikan kehidupan yang lebih manusiawi dan nyaman bagi mereka, terutama bagi kedua anak yang harus tumbuh dalam kondisi penuh keterbatasan.

Dengan kepedulian dari pemerintah dan masyarakat, kisah pilu Suherman dan Mulyati dapat berakhir dengan kebahagiaan yang selama ini mereka nantikan. (Iwan H)

Share :

Baca Juga

Tim SAR Sat Brimob Polda Jabar Sigap Atasi Dampak Banjir dan Longsor di Sukabumi
Panduan Ramalan Zodiak Lengkap untuk Senin, 24 Juni 2024
Panduan Lengkap Zodiak untuk 7 Juni 2024: Keuangan, Peruntungan, Asmara, dan Jam Baik
Polresta Cirebon Gelar Jumat Curhat di Masjid Al Mu’awanah: Warga Diberi Ruang untuk Sampaikan Aspirasi
Polres Lebak Berikan Bantuan Korban Pergeseran Tanah di Kecamatan Cikulur
Austria Kalahkan Belanda 3-2 untuk Lolos ke 16 Besar EURO 2024
Tak Ada Kordinasi Di Tambang Emas Ilegal,  Devi Mantan Kades Cibeber Bantah : Kami Hanya Membantu,Warga Yang Bergantung Ke Tambang Ilegal
Jalin Sinergitas, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025 Kunjungi Pos Pamtas Yonif 512 di Oksibil

Contact Us