Home / Tak Berkategori

Rabu, 9 Oktober 2024 - 20:04 WIB

Misteri Suara Celoteh Kucing: Antara Frustrasi, Gairah, dan Meniru Mangsa

Kucing dikenal sebagai hewan yang ekspresif melalui berbagai macam suara

Kucing dikenal sebagai hewan yang ekspresif melalui berbagai macam suara

AS, suararepubliknews.com – Kucing dikenal sebagai hewan yang ekspresif melalui berbagai macam suara. Selain mengeong untuk meminta perhatian manusia atau mendesis kepada hewan lain sebagai tanda permusuhan, ada satu suara lain yang cukup misterius: celotehan yang sering terdengar saat kucing mengamati mangsanya. Suara ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan pemilik kucing dan peneliti.

Menurut Mikel Delgado, ahli perilaku kucing, suara celoteh ini tidak secara langsung ditujukan kepada manusia atau hewan lain. Ada kemungkinan bahwa suara tersebut adalah ekspresi frustrasi. Ketika kucing melihat mangsanya namun terhalang, mereka mungkin melampiaskan ketidakpuasan mereka dengan cara ini. Ini mirip dengan kebiasaan manusia yang mendengus atau bergumam saat kesal. Namun, Delgado juga menambahkan bahwa ini bisa menjadi bentuk kegembiraan kucing, karena tidak semua celotehan harus dianggap sebagai pengalaman negatif.

Hipotesis Lain: Menajamkan Indra Penciuman dan Meniru Mangsa

Selain teori frustrasi, beberapa ahli biologi seperti Jonathan Losos dari Washington University berpendapat bahwa celotehan kucing mungkin terkait dengan upaya meningkatkan kemampuan penciuman mereka. Kucing memiliki organ vomeronasal, atau dikenal juga sebagai organ Jacobson, yang terletak di atap mulut mereka. Organ ini berfungsi untuk mendeteksi bahan kimia yang tidak dapat diendus oleh hidung. Dengan membuka dan menutup mulut saat celotehan, kucing mungkin mencoba mengarahkan aliran udara ke organ tersebut untuk mendapatkan lebih banyak informasi sensorik tentang mangsa mereka.

Selain itu, ada juga teori yang lebih ilmiah mengenai fenomena ini, yaitu meniru suara mangsa. Peneliti menemukan bahwa margay, spesies kucing liar dari Amerika Selatan, meniru suara mangsanya untuk menarik perhatian mereka. Celotehan kucing domestik yang mirip dengan kicauan burung kecil, mangsa utama mereka, mungkin juga bertujuan untuk meniru dan menarik mangsa mereka. Namun, data ilmiah yang mendukung hipotesis ini masih sangat terbatas.

Kucing dan Nenek Moyangnya: Masih Banyak yang Belum Diketahui

Penelitian tentang kucing kecil, termasuk nenek moyang kucing domestik, kucing liar Afrika Utara, masih sangat minim. Pemahaman yang lebih baik tentang perilaku kucing liar ini dapat membantu menjelaskan apakah celotehan ini merupakan warisan perilaku dari nenek moyang kucing domestik atau berkembang setelah proses domestikasi.

Meskipun fenomena celotehan kucing masih menjadi misteri, Delgado menyarankan agar pemilik kucing turut berperan dalam penelitian ini dengan mencatat situasi di mana kucing mereka mengeluarkan suara celoteh, baik saat berada di dalam maupun di luar rumah. Observasi ini bisa membantu para peneliti mendapatkan wawasan lebih dalam tentang perilaku unik kucing tersebut.

Sumber: IFLscience
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024

Share :

Baca Juga

Dittipidsiber Bareskrim Polri Sita Rp 13,8 Miliar Aset Judi Online, Upaya Tekan Perkembangan Kejahatan Siber
Polresta Cirebon Gelar Apel Pagi, Wakapolresta Berikan Arahan Kesiapsiagaan dan Strategi Operasi
Bincang Santai Di Sore Hari Bersama Kanit Satpol PP Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung “Suryana”
Wakil Bupati Humbahas, Oloan Paniaran Nababan Sidang Terbuka Promosi Doktor di Universitas Borobudur
Terima KKN Mahasiswa UGM, Bupati Serang Yakini Dampak Positif terhadap Masyarakat.
Prediksi Sparta Praha vs Brestois: Duel Sengit di Liga Champions untuk Raih Poin Maksimal
Kapolres Lebak Hadiri Kirab Pemilu 2024 di Pendopo Kabupaten Lebak
Jaksa Agung Resmikan FGD Bahas Kewenangan dalam Penanganan Perkara Koneksitas

Contact Us