Home / Tak Berkategori

Jumat, 2 Agustus 2024 - 15:25 WIB

Pembangunan Jembatan Mancak-Ciwarna Dianggap Asal-asalan, Pengabaian K3 dan Minimnya Pengawasan Memicu Kecaman dari Berbagai Pihak

Pembangunan jembatan Mancak-Ciwarna di Desa Sangiang, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, menuai kecaman dari berbagai pihak

Pembangunan jembatan Mancak-Ciwarna di Desa Sangiang, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, menuai kecaman dari berbagai pihak

Serang, suararepubliknews.com – Pembangunan jembatan Mancak-Ciwarna di Desa Sangiang, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, menuai kecaman dari berbagai pihak. Proyek yang seharusnya menjadi solusi untuk meningkatkan akses layanan masyarakat ini justru dianggap dikerjakan asal-asalan.

Proyek Tanpa Pengawasan dan Abaikan K3

Banyak pihak menilai bahwa pembangunan jembatan ini tidak dilakukan dengan baik. Terlihat jelas bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) diabaikan oleh pihak pelaksana proyek.

Selain itu, pengawasan dari pihak terkait juga tampak minim, menambah kekhawatiran mengenai keselamatan para pekerja dan kualitas jembatan tersebut.

CV Lima Bersaudara Contraktor di Bawah Sorotan

Proyek ini dilaksanakan oleh CV Lima Bersaudara Contraktor dengan nomor kontrak 620/07.E-KTLG.PK.HS.7332245/SPK/SPK/PMB.JBT.(Jl.MNCK-CWRN)/KPA.BM-2024 dan dibiayai dari APBD Kabupaten Serang tahun anggaran 2024 sebesar Rp199.399.999. Namun, proyek ini diduga dikerjakan tanpa konsep yang jelas dan asal-asalan.

Kritik dari Lembaga Independen

Munthe, seorang aktivis dari Lembaga Indonesia Independent Social Control (INSC), mengaku kecewa dengan kualitas pekerjaan yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi. “Hasil investigasi menunjukkan bahwa proyek pekerjaan ini tidak memenuhi standar,” kata Munthe kepada Suara Republik News pada Kamis, 01 Agustus 2024.

Munthe menambahkan bahwa peningkatan infrastruktur jembatan merupakan hal yang vital untuk meningkatkan akses layanan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. “Namun sayang, kualitas pekerjaan seperti ini tentu berpotensi merugikan masyarakat secara luas,” tegas Munthe.

Respons Pekerja di Lokasi

Saat dikonfirmasi, salah satu pekerja proyek di lokasi yang tidak mau disebutkan namanya mengaku tidak mengetahui soal tersebut. “Saya tidak tahu-menahu soal itu, saya cuma pekerja saja, itu aja yang tahu atasan saya,” imbuhnya.

Belum Ada Tanggapan dari Pihak Pelaksana

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan apapun dari pihak pelaksana proyek maupun dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Serang. Publik masih menunggu klarifikasi resmi mengenai masalah ini. (Holid/Yani)

Share :

Baca Juga

Forum Silaturahmi Forsil Kecamatan Kemiri Adakan Tasyakuran dan Peringatan Tahun Baru Islam
H Hidayat Anggota DPRD Kota Cimahi Dari Partai PAN Siap  Tampung Aspirasi Serta akan memperjuangkan Masyarakat Cibeureum dari 6 RW
Pelantikan Panitia Mubes PABORAS Tahun 2024, dan Kepengurusan PABORAS Kecamatan Paranginan dan Muara Berjalan Dengan Penuh Hikmat
Belum Genap Setahun Dibangun, Toilet di SMP N Satu Atap 1 Dolat Rayat Rusak Penampungan Air Hujan
Jaga Kondisi Wilayah Tetap Aman, Babinsa Koramil 1710-07/Mapurujaya Laksanakan Komunikasi Dengan Warga Binaan  
Diskon Hingga 15% di Bazar Buku Universitas Kristen Maranatha: Temukan Koleksi Terbaik dari PT Kanisius untuk Mahasiswa
Silahturahmi H. Cucun Ahmad Syamsurijal Dan Humaira Zahrotun Noor Bersama Masyarakat Kab. Bandung.
Moms, Waspada! Kebiasaan Membersihkan Kamar Mandi yang Salah Bisa Tingkatkan Risiko Kanker

Contact Us