Home / Tak Berkategori

Senin, 8 Juli 2024 - 23:07 WIB

Peringatan China atas Penempatan Rudal Jarak Menengah AS di Filipina

Penempatan rudal jarak menengah Amerika Serikat (AS) di Filipina

Penempatan rudal jarak menengah Amerika Serikat (AS) di Filipina

Beijing, suararepubliknews.com – China, pada hari Jumat (05/07) mengeluarkan peringatan keras mengenai penempatan rudal jarak menengah Amerika Serikat (AS) di Filipina, mengklaim langkah ini sebagai ancaman signifikan terhadap keamanan regional. Peringatan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam sebuah jumpa pers.

Ancaman terhadap Keamanan Regional

“Penempatan pasukan ini merupakan langkah untuk memutar balik roda sejarah, dan secara serius mengancam keamanan negara-negara regional, merusak perdamaian dan stabilitas regional,” kata Mao Ning. Pernyataan ini menegaskan kekhawatiran Beijing bahwa tindakan AS ini bertentangan dengan tujuan bersama masyarakat di wilayah tersebut untuk mencapai perdamaian dan pembangunan.

“Kami mendesak negara-negara terkait untuk mendengarkan seruan negara-negara di kawasan dan segera mundur dari jalan yang salah,” tambah Mao Ning, menyerukan agar AS dan Filipina mempertimbangkan kembali tindakan mereka.

Laporan Penarikan Peralatan Militer

Dilansir dari Anadolu, pernyataan dari China ini bertepatan dengan laporan penarikan peralatan militer AS dari Filipina setelah latihan bersama, menurut seorang pejabat Filipina pada hari Kamis. Meski demikian, Filipina saat ini masih memiliki sistem rudal jarak menengah berbasis darat AS yang diberi nama “Typhoon,” dan militernya telah dilatih dalam pengoperasian dan perawatannya. Sistem ini diperkirakan akan tetap berada di negara tersebut hingga September.

Latihan Militer Gabungan

AS mengerahkan rudal “Typhoon” ini sebagai bagian dari latihan militer gabungan tahunan “Balikatan 2024” dengan negara kepulauan tersebut pada akhir April. Latihan “Balikatan” ini merupakan latihan militer terbesar antara AS dan Filipina, yang melibatkan ribuan personel dari kedua negara dan bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas militer serta memperkuat kemitraan strategis.

Reaksi yang Ditunggu

Hingga saat ini, belum ada reaksi langsung dari pihak AS atau Filipina terhadap pernyataan dari otoritas China tersebut. Namun, isu penempatan rudal ini diperkirakan akan menjadi topik hangat dalam diskusi diplomatik di antara negara-negara terkait, mengingat dampaknya terhadap dinamika keamanan di Asia Tenggara.

Perspektif Regional

Penempatan rudal jarak menengah AS di Filipina telah memicu kekhawatiran di Beijing yang melihat langkah ini sebagai bagian dari strategi AS untuk mengokohkan kehadiran militernya di Asia Pasifik. Sementara itu, bagi Filipina, kerja sama militer dengan AS merupakan upaya untuk meningkatkan kapabilitas pertahanan mereka di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.

Perkembangan ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika geopolitik di kawasan Asia Tenggara, di mana negara-negara harus menyeimbangkan kepentingan keamanan mereka dengan tekanan dari kekuatan-kekuatan besar. Sebagai negara yang berada di garis depan ketegangan ini, Filipina menghadapi tantangan besar dalam menentukan kebijakan luar negeri dan pertahanannya. (Stg)

Share :

Baca Juga

Jum’at Curhat, Kapolresta Cirebon Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas Usai Pemilu 2024
PEMKOT CIMAHI GELAR OPERASI PASAR BERSUBSIDI (OPADI) 
Perkuat Sinergi, Kapolda Banten Terima Kunjungan Kerja Perdana Gubernur Banten
Jaksa Agung dan Menteri Perhubungan RI Bahas Penguatan Kerja Sama Strategis
Pj Bupati Apriyadi Pimpin Langsung Apel Bersama dan Halal Bihalal Setelah Libur Lebaran
Meninggal Dunia Usai Sedot Lemak, Selebgram Medan Diduga Korban Malapraktik
Daftar Pemain Timnas U-20 Diumumkan Erick Thohir untuk Seoul Earth On Us Cup 2024: Langkah Strategis Menuju Kualifikasi Piala Asia U-20
Cerobong Asap Zat Kimia Milik PT Candra Asri Meledak,Diduga Kelaian, Masyarakat Terdampak Minta Tanggung Jawaban.

Contact Us