Lebak, suararepubliknews.com – Suara kekecewaan menggema di Alun-alun Malingping, Kabupaten Lebak, setelah pembatalan kegiatan sosialisasi dan sarasehan Pilkada Serentak yang direncanakan berlangsung pada Sabtu, 24 Agustus 2024. Acara yang semula diharapkan menjadi ajang meriah bagi masyarakat, terutama dengan rencana penampilan grup musik The Virgin, batal digelar, menimbulkan kekecewaan yang mendalam di kalangan warga.
Aksi Pemuda Malingping: Tanam Pisang dan Protes di Alun-Alun
Sejumlah pemuda Malingping menunjukkan ketidakpuasan mereka dengan menggelar aksi simbolis di lokasi yang seharusnya menjadi tempat berlangsungnya kegiatan tersebut. Aksi ini berupa penanaman pohon pisang, singkong, dan replika kuburan di Alun-alun Malingping, sebagai bentuk protes terhadap pembatalan acara yang dinilai tidak jelas alasannya. Mereka juga menyampaikan pesan tegas bahwa Alun-alun Malingping seharusnya hanya digunakan untuk kegiatan upacara Kemerdekaan dan bukan untuk acara yang dinilai hura-hura atau mengundang keramaian.
Pesan yang ditempelkan oleh kaum sarungan, yang merupakan kelompok keagamaan di daerah tersebut, juga mendapat sorotan. Mereka menyatakan bahwa Alun-alun Malingping sebaiknya tidak digunakan untuk acara-acara non-seremonial atau non-keagamaan, yang akhirnya memicu ketegangan antara kaum sarungan dengan pemuda setempat yang merasa acara tersebut seharusnya bisa diadakan tanpa masalah.
Kekecewaan Meluas: Warga dan Pedagang Terpukul
Tak hanya pemuda, kekecewaan juga dirasakan oleh warga di berbagai kampung di Malingping. Salah seorang pemuda berinisial DS mengungkapkan bahwa di kampungnya, banyak warga yang kecewa berat karena batalnya acara, terutama karena mereka telah menantikan penampilan The Virgin yang menjadi salah satu daya tarik utama.
“Di kampung saya semuanya merasa kecewa, sampai-sampai ada yang membuat status WA dengan pesan: Kecewa dengan para kyai,” ujar DS, menggambarkan betapa dalamnya kekecewaan yang dirasakan oleh warga.
Selain itu, para pedagang yang sudah mengeluarkan modal besar untuk mempersiapkan diri menyambut acara ini juga merasa dirugikan. Mereka telah mempersiapkan dagangan dalam jumlah besar dengan harapan mendapat keuntungan dari keramaian yang diantisipasi, namun dengan pembatalan mendadak ini, mereka mengalami kerugian yang cukup signifikan.
Sinyal Kekecewaan dari Masyarakat: Harapan yang Pupus
Selain kekecewaan yang ditunjukkan oleh para pemuda dan pedagang, suara kekecewaan juga terdengar di kalangan ibu-ibu yang berkumpul di teras rumah mereka (sosompang). Mereka mengungkapkan rasa kecewa karena acara yang diharapkan bisa menjadi hiburan bagi keluarga mereka batal diselenggarakan. Banyak dari mereka yang sudah menyiapkan diri dan keluarga untuk hadir di acara tersebut, namun kini hanya bisa meratapi pembatalan yang terjadi.
Dengan adanya aksi protes dan suara kekecewaan yang meluas ini, diharapkan pihak penyelenggara maupun pemerintah daerah dapat memberikan penjelasan yang memadai dan mencari solusi untuk mengembalikan kepercayaan warga. Masyarakat Malingping berharap bahwa ke depan, kegiatan-kegiatan publik seperti ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai rencana, tanpa harus menimbulkan kerugian dan kekecewaan di kalangan masyarakat.
(Iwan H)
