Meskipun Tidak Ada Laporan Kasus Positif Mpox, Dinas Kesehatan Kota Cimahi Mengimbau Masyarakat untuk Tetap Siaga dan Terapkan Pola Hidup Bersih
Cimahi, suararepubliknews.com – Selasa, 10 September 2024, menyusul pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan wabah cacar monyet (Mpox) sebagai darurat kesehatan global, Dinas Kesehatan Kota Cimahi menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan kasus positif virus tersebut di wilayahnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyati, mengungkapkan, meskipun belum ada kasus terdeteksi, kewaspadaan tetap ditingkatkan.
“Kami terus mengimbau masyarakat untuk waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan, karena tingginya mobilitas warga yang bepergian ke berbagai daerah, termasuk luar negeri, meningkatkan risiko penyebaran virus ini,” jelas Mulyati. Potensi penularan masih menjadi perhatian serius, meskipun situasi di Cimahi sejauh ini terkendali.
Gejala yang Harus Diwaspadai: Panduan Deteksi Dini Terhadap Infeksi Mpox
Dinas Kesehatan Kota Cimahi menekankan pentingnya pemahaman mengenai gejala-gejala yang ditimbulkan oleh virus Mpox. Menurut keterangan resmi, gejala awal yang muncul adalah demam tinggi disertai sakit kepala parah, nyeri otot, sakit punggung, dan perasaan lemas. Selain itu, pembengkakan pada kelenjar getah bening di area leher, ketiak, atau selangkangan juga menjadi indikator penting.
Gejala lebih lanjut yang sangat khas dari Mpox adalah munculnya ruam merah di kulit, yang biasanya timbul antara satu hingga tiga hari setelah demam. Ruam tersebut berkembang menjadi bintik-bintik yang berisi cairan bening, sebelum akhirnya berubah menjadi lepuhan berisi nanah dan mengeras. Proses ini diakhiri dengan keropeng yang akhirnya rontok dengan sendirinya. Ruam tersebut dapat muncul di wajah, telapak tangan, telapak kaki, mulut, mata, dan bahkan area genital.
Dinas Kesehatan menyatakan bahwa gejala-gejala ini umumnya berlangsung selama dua hingga empat minggu, dan bisa berakibat fatal pada individu dengan kondisi kesehatan tertentu. Masyarakat yang merasakan gejala tersebut diminta segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Penanganan Cepat dan Pelacakan Kontak untuk Mencegah Penyebaran Lebih Lanjut
Selain deteksi dini, Dinas Kesehatan Cimahi juga menekankan pentingnya pelaporan kontak erat bagi orang yang diduga terinfeksi. “Pelaporan ini sangat penting untuk mempermudah pelacakan (tracing) dan mencegah penularan lebih luas di Kota Cimahi,” ujar Mulyati. Jika ditemukan kasus positif, pelacakan kontak erat akan dilakukan untuk memastikan bahwa individu lain yang mungkin telah terpapar dapat segera ditangani.
Dalam hal penanganan rujukan, Dinas Kesehatan Kota Cimahi telah menginstruksikan semua rumah sakit untuk mewaspadai potensi kemunculan kasus Mpox. Rumah sakit di Kota Cimahi juga diminta untuk berkoordinasi dengan RS Hasan Sadikin, yang menjadi rumah sakit rujukan utama dalam penanganan kasus-kasus terkait wabah tersebut.
Langkah Pencegahan yang Dianjurkan: Pola Hidup Bersih dan Sehat Serta Protokol Kesehatan di Tempat Umum
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi menyarankan kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan sederhana yang efektif, seperti mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir serta menggunakan masker di tempat-tempat umum. “Dalam menghadapi wabah ini, kami mengimbau warga untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” tambahnya.
Kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat terhadap wabah Mpox menjadi faktor penting dalam mencegah penularan virus di Kota Cimahi. Meskipun hingga saat ini belum ada kasus terdeteksi, kewaspadaan tetap ditingkatkan, dan masyarakat diimbau untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan bersama. (Bid IKPS/Tera)