Bandung, suararepubliknews.com – Menurut data Kepolisian di Indonesia, setiap jamnya rata-rata sekitar 3 orang meninggal akibat kecelakaan di jalan. Hal ini menunjukkan betapa tingginya risiko kecelakaan lalu lintas di negara ini. Seperti dikutip dari Kominfo, menyatakan bahwa faktor manusia, yaitu kemampuan serta karakter pengemudi, memberikan pengaruh besar terhadap keselamatan berkendara di jalan raya.
Dengan tingginya risiko kecelakaan di jalan raya, diperlukan persiapan dan pengetahuan untuk menghadapi situasi darurat. Bukan untuk merekam video dan mempostingnya di media sosial atau memberikan minum pada korban kecelakaan, dikutip dari media AiCare, berikut adalah beberapa langkah pertolongan pertama yang disarankan oleh para ahli ketika berada di lokasi kecelakaan.
Langkah Pertama: Utamakan Keselamatan Diri
Ketika berada di lokasi kecelakaan di jalan raya, hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan keselamatan diri sendiri. Pastikan bahwa lalu lintas telah berhenti dan semua orang di sekitar menyadari bahwa telah terjadi kecelakaan.
- Perhatikan jika ada tumpahan bahan bakar atau potensi risiko kebakaran. Jika memungkinkan, matikan mesin kendaraan dan nyalakan lampu hazard.
- Segera hubungi layanan gawat-darurat atau minta bantuan orang lain di sekitar untuk melakukannya.
- Observasi dengan cepat berapa banyak kendaraan yang terlibat dan lakukan penilaian cepat pada semua penumpang untuk memastikan tidak ada yang mengalami cedera yang mengancam jiwa.
Langkah Kedua: Penilaian Cepat pada Korban
Umumnya, korban akan berteriak, menangis, atau membuat suara tertentu jika masih sadar setelah mengalami kecelakaan. Prioritaskan untuk memeriksa siapa pun yang diam dan tidak bergerak.
- Periksa apakah korban memiliki respons napas. Lihat gerak dada mereka atau pegang bahu untuk memeriksa pernapasan. Jika mereka bernapas namun tidak menjawab saat Anda memanggil mereka, pastikan mereka dalam posisi condong ke depan atau ke satu sisi agar jalan napas tetap terbuka.
- Minimalkan pemindahan korban. Tetap ajak korban berbicara agar tenang dan tetap sadar. Jaga agar korban tetap hangat.
Langkah Ketiga: CPR dan Penanganan Perdarahan
Jika korban tidak bernapas dan nadinya tidak teraba, mereka membutuhkan bantuan CPR atau RJP (Resusitasi Jantung Paru).
- Hanya pindahkan korban jika ada risiko kebakaran, banjir, rongsokan yang mungkin jatuh, atau ledakan. Pemindahan korban yang mengalami cedera dapat memperburuk kondisi dan membahayakan tulang belakang.
- Cari korban dengan perdarahan besar dan bantu menghentikan perdarahan dengan menekan menggunakan kain yang bersih.
- Beritahu petugas siapa saja korban yang masih terjebak di dalam kendaraan.
Langkah Keempat: Penanganan Khusus Pengendara Motor
Membuka helm pengendara motor hanya boleh dilakukan jika korban kesulitan bernapas atau kehilangan kesadaran diri.
- Jika korban tertabrak kendaraan atau terlempar dari salah satu kendaraan dan masih sadar, pastikan mereka tetap berada di tempatnya. Dukung kepala dan leher tanpa melakukan pemindahan. Jaga agar suhu tubuh korban tetap hangat dan kering sampai layanan darurat datang.
- Jangan memberikan makanan atau minuman pada korban kecelakaan.
Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah pertolongan pertama ini, kita dapat membantu mengurangi risiko cedera lebih lanjut dan menyelamatkan nyawa. Keselamatan di jalan raya bukan hanya tanggung jawab pengemudi, tetapi juga setiap individu yang berada di jalan. (Stg)