Paris, suararepubliknews.com – Pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada Sabtu (27/7/2024) dini hari, diwarnai kontroversi yang memicu kecaman dari berbagai pihak. Salah satu segmen dalam acara tersebut menampilkan meja berisi waria, di mana seorang di antaranya mengenakan mahkota dan berdiri di depan perlengkapan Disk Jockey (DJ). Banyak yang menilai adegan ini sebagai parodi dari lukisan “Perjamuan Terakhir” karya Leonardo da Vinci. Sebanyak 18 waria berpose di belakang meja panjang, menyerupai Yesus dan 12 muridnya dalam perjamuan terakhir, yang kemudian dianggap menghina umat Kristen.
Reaksi Netizen dan Tokoh Ternama
Adegan ini menuai kritikan tajam dari netizen, yang menganggapnya tidak menghormati umat Kristen. Kontroversi tersebut membuat tagar #OpeningCeremony menjadi trending topic nomor tiga pada Sabtu (27/7/2024) sore. Beberapa tokoh terkenal turut mengkritik, termasuk Elon Musk yang menulis, “Ini sangat tidak menghormati orang Kristen.” Komunitas online juga berkomentar keras, seperti @tanyakanrl yang menyebut, “Sumpah opening ceremony Olympic terburuk yang pernah ada. Sampai trending topic di Twitter banyak orang Kristen pada protes openingnya ceremony Paris menghina Yesus.”
Sejarah Singkat Lukisan ‘Perjamuan Terakhir’
“Perjamuan Terakhir” adalah salah satu mahakarya Leonardo da Vinci, yang dilukis selama tujuh tahun. Lukisan ini menggambarkan Yesus bersama 12 rasul dalam perjamuan terakhir sebelum penyalibannya. Da Vinci memilih model orang-orang yang hidup untuk setiap tokoh dalam lukisan ini, yang mencerminkan proses pencarian yang panjang dan penuh makna. Kisah di balik pembuatannya menggambarkan refleksi mendalam tentang perubahan dan penebusan.
Cemoohan terhadap Delegasi Israel
Selain kontroversi terkait parodi, upacara pembukaan ini juga diwarnai insiden ketika delegasi Israel melintas. Penonton di pinggir Sungai Seine secara serempak mencemooh mereka dengan teriakan “Boooo,” yang dianggap sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan Israel terkait Palestina. Beberapa penonton bahkan menunjukkan spanduk dengan tulisan “Free Palestine,” menciptakan suasana yang tegang selama momen tersebut. Cemoohan ini tidak hanya terjadi pada upacara pembukaan, tetapi juga terlihat dalam pertandingan sepak bola di mana lagu kebangsaan Israel diteriaki oleh penonton.
Tanggapan Panitia Olimpiade
Panitia Olimpiade melalui akun media sosial mengonfirmasi bahwa parodi tersebut menggambarkan Dewa Yunani Dionysus. Namun, masyarakat dunia tetap menilai hal itu sebagai penghinaan terhadap orang Kristen. Kritik ini datang dari berbagai pihak, termasuk politisi Prancis Marion Marechal, yang menyatakan bahwa pertunjukan tersebut merupakan provokasi dari kelompok minoritas sayap kiri dan bukan representasi dari masyarakat Prancis secara keseluruhan.
Kritikan dan Pujian terhadap Konsep Acara
Dikutip dari berbagai sumber, selain parodi yang kontroversial, upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 juga menuai hujatan netizen karena kurang megah dibandingkan upacara-upacara sebelumnya. Meski Pemerintah Prancis menggelontorkan anggaran hingga 1,4 miliar euro atau Rp24,6 triliun hanya untuk membersihkan Sungai Seine, banyak yang merasa acara tersebut gagal memenuhi ekspektasi. Namun, konsep acara yang berlangsung di luar stadion menjadikan Olimpiade 2024 sebagai yang pertama dengan pembukaan di luar stadion, yang menarik respons positif dari penampilan band metal Gojira dan diva Amerika Serikat, Celine Dion.
Reaksi dari Netizen di Media Sosial
Ribuan netizen mengkritik keras upacara pembukaan ini melalui akun media sosial Olympics. Mereka menilai upacara tersebut sebagai pemaksaan bentuk promosi nilai-nilai demokrasi Eropa. Beberapa komentar menyebut upacara pembukaan sebagai yang paling memalukan dan menjijikkan, dengan banyak yang merasa Paris sangat gagal membuat acara yang seharusnya luar biasa. (Stg)