Bandung, suararepubliknews.com – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkolaborasi untuk memastikan keamanan digital acara tersebut. Ancaman serangan siber menjadi perhatian utama, mengingat IKN dirancang sebagai kota cerdas yang mengandalkan teknologi Internet of Things (IoT).
Kolaborasi untuk Keamanan Siber
OIKN dan BSSN telah menjalin kerja sama yang erat sejak awal perencanaan HUT RI ke-79 untuk mengantisipasi potensi ancaman siber. Menurut Adhiguna Mahendra, Direktur Data dan Kecerdasan Buatan Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital OIKN, keamanan digital sangatlah krusial. Konsep IKN yang modern dan cerdas, didukung oleh berbagai perangkat IoT, menjadikannya rentan terhadap serangan siber yang dapat mengganggu kelancaran perayaan nasional tersebut.
Dikutip dari berbagai sumber, Sejak beberapa bulan sebelum perayaan, OIKN bersama BSSN telah melakukan analisis mendalam terhadap potensi ancaman siber yang dapat mengincar sistem elektronik di IKN. Analisis ini mencakup berbagai skenario serangan dan langkah-langkah pemulihan untuk meminimalkan dampaknya. Kesiapsiagaan ini menjadi salah satu prioritas utama mengingat pentingnya acara yang akan diadakan di IKN sebagai simbol kekuatan dan kemajuan Indonesia.
Peran Satgas Pengamanan Siber
Untuk meningkatkan keamanan, BSSN telah membentuk Satgas Pengamanan Siber dan Sandi yang mulai beroperasi sejak 27 Juli. Satgas ini ditugaskan untuk menjaga seluruh sistem elektronik di IKN agar tetap aman dari berbagai ancaman siber. Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, menjelaskan bahwa satgas ini tidak hanya fokus pada pengamanan teknis tetapi juga terlibat dalam perencanaan strategis serta pelatihan sumber daya manusia yang akan memastikan bahwa seluruh infrastruktur digital di IKN berfungsi dengan optimal dan terlindungi dari serangan.
Satgas ini juga bertugas untuk memantau dan mendeteksi aktivitas mencurigakan yang dapat mengancam stabilitas sistem selama perayaan HUT RI. Ariandi menambahkan bahwa keberhasilan pengamanan siber ini sangat bergantung pada kolaborasi antara berbagai pihak terkait, baik dari pemerintah maupun sektor swasta yang turut mendukung infrastruktur di IKN.
Ancaman Nyata di Era Digital
Di era di mana teknologi digital mendominasi, serangan siber telah menjadi ancaman nyata bagi keamanan nasional. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo bahkan menekankan pentingnya pembentukan matra keempat dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang khusus menangani perang siber. Dalam konteks ini, kesiapan IKN sebagai pusat pemerintahan baru di Indonesia sangat bergantung pada kemampuan negara untuk menangkal ancaman siber yang kian canggih.
Pentingnya keamanan siber di IKN juga sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara dengan infrastruktur digital yang kuat. Dengan dukungan dari BSSN dan kolaborasi dengan OIKN, diharapkan peringatan HUT RI ke-79 di IKN akan berjalan lancar tanpa gangguan dari serangan siber yang mengintai. (Stg)