Pemulihan Berlanjut di Tengah Kehancuran di Carolina, Georgia, dan Negara Bagian Lainnya
Washington, suararepubliknews.com – Badai Helene, yang tercatat sebagai badai paling mematikan kedua dalam sejarah Amerika Serikat dalam setengah abad terakhir, telah menyebabkan kehancuran yang luas di enam negara bagian Amerika, menewaskan 212 orang dan memutus layanan listrik serta air di banyak wilayah. Carolina Utara dan Selatan, Georgia, Florida, Tennessee, dan Virginia adalah beberapa negara bagian yang terkena dampak paling parah dari badai tersebut, dengan Carolina Utara mencatat lebih dari separuh jumlah korban tewas akibat banjir bandang.
Presiden Joe Biden melakukan kunjungan selama dua hari berturut-turut ke wilayah tenggara yang terkena dampak terparah, untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan kepada masyarakat yang terguncang oleh bencana ini. “Saya melihat Anda, saya mendengar Anda, saya berduka bersama Anda — dan saya berjanji, kami mendukung Anda,” ucap Biden ketika mengunjungi sebuah perkebunan yang rusak di Ray City, Georgia, Jumat (4/10/2024), seperti dikutip oleh AFP.
Korban Meningkat dan Puluhan Orang Masih Hilang
Sejak Badai Helene menghantam, jumlah korban tewas terus bertambah. Upaya penyelamatan dilakukan secara besar-besaran oleh tim gabungan, termasuk ribuan personel federal, Garda Nasional, dan pasukan aktif. Meski demikian, pihak berwenang memperkirakan angka korban jiwa akan terus meningkat karena banyak warga yang masih belum ditemukan, terutama di wilayah pegunungan yang terpencil dan terisolasi akibat tanah longsor dan jembatan yang rusak.
Buncombe County di Carolina Utara melaporkan bahwa banyak penduduk di daerah terpencil yang masih terputus dari dunia luar, namun mereka terus menemukan korban selamat di tengah upaya penyelamatan yang intens.
Di Asheville, sebuah kota dengan sekitar 100.000 penduduk yang biasanya menjadi destinasi wisata, lumpur tebal menutupi jalanan dan bangunan-bangunan di sepanjang tepi sungai hanyut terbawa arus. Upaya pembersihan dan pencarian korban terus berlangsung, sementara layanan darurat serta kelompok bantuan lokal dan nasional mendistribusikan makanan, air, serta kebutuhan mendesak lainnya.
Dampak Ekonomi dan Pemulihan yang Panjang
Meskipun berbagai bentuk bantuan telah disalurkan, termasuk makanan dan air gratis dari pusat kota, restoran, dan kelompok bantuan, masyarakat di wilayah-wilayah terdampak kini menghadapi tantangan berat untuk pulih dari kehancuran yang disebabkan oleh badai. Pemulihan infrastruktur, termasuk listrik, sedang berlangsung. Ratusan ribu rumah tangga masih tanpa listrik, sementara petugas perbaikan bekerja sepanjang waktu untuk memulihkan layanan vital tersebut.
Di kota Swannanoa, yang berada tidak jauh dari Asheville, masyarakat bersatu untuk saling membantu di tengah krisis. Para tetangga saling berbagi makanan, memperbaiki jaringan listrik yang rusak, dan membersihkan jalanan dari puing-puing dan lumpur yang menghalangi akses.
Badai Helene menjadi yang paling mematikan di AS sejak Badai Katrina pada tahun 2005, yang menewaskan lebih dari 1.300 orang. Presiden Biden dalam pernyataannya juga berjanji akan melibatkan seluruh perangkat negara untuk mendukung pemulihan, dan memastikan bahwa semua wilayah terdampak akan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan dalam beberapa tahun ke depan.
Dengan situasi darurat yang belum usai, upaya penyelamatan dan pemulihan terus menjadi prioritas utama di wilayah-wilayah yang terpapar oleh amukan alam yang dahsyat ini.
Pewarta: Stg
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024