Pemungutan Suara Pemilihan Presiden Cepat Dimulai di Iran: Empat Kandidat Bersaing untuk Mengisi Kekosongan Pasca Wafatnya Ebrahim Raisi dalam Kecelakaan Helikopter
Iran, suararepubliknews.com – Pemungutan suara telah dimulai dalam pemilihan presiden cepat di Iran. Warga di ibu kota Teheran dan kota-kota lainnya mendatangi tempat pemungutan suara untuk memberikan suara mereka. Pemilu ini digelar setelah kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter bulan lalu.
Kandidat dalam Pemilihan
Empat kandidat bersaing untuk menduduki kursi presiden Iran:
- Mohammad Baqer Qalibaf
- Saeed Jalili
- Masoud Pezeshkian
- Mostafa Pourmohammadi
Dua kandidat konservatif, Amir-Hossein Qazizadeh Hashemi dan Alireza Zakani, mengundurkan diri pada Kamis untuk menghindari perpecahan suara di kubu politik mereka.
Proses Pemungutan Suara
Tempat pemungutan suara akan tetap dibuka hingga pukul 18.00 waktu setempat (14.30 GMT) pada Jumat (28/06). Namun, proses ini kemungkinan akan diperpanjang oleh Kementerian Dalam Negeri, seperti yang terjadi pada pemilu sebelumnya.
Sekitar 64 juta orang di Iran berhak memilih dalam pemilu tahun ini, dengan sebagian besar pemilih adalah kaum muda. Pada Pilpres 2021, jumlah pemilih yang terdaftar adalah 59,3 juta orang. Selain itu, sekitar 10 juta warga Iran yang tinggal di luar negeri juga berhak memberikan suara mereka pada pemilu hari Jumat ini di 344 tempat pemungutan suara yang ditunjuk di berbagai negara.
Di dalam negeri, total 58.640 TPS telah disiapkan untuk memfasilitasi proses pemungutan suara, dengan lebih dari 6.000 TPS berada di Teheran, menurut kantor pusat pemilu.
Hasil dan Kemungkinan Putaran Kedua
Hasil pemilu akan diumumkan pada Sabtu sore, seperti yang dikatakan Mohammad Taqi Shahcheraghi, kepala dewan pemilu, kepada TV pemerintah pada Kamis. Jika tidak ada satu pun dari empat kandidat yang memperoleh lebih dari 50 persen suara, maka pemilu akan dilanjutkan ke putaran kedua pada tanggal 5 Juli mendatang, dengan dua kandidat yang memperoleh suara terbanyak akan saling berhadapan.
Persaingan Ketat
Menurut jajak pendapat pra-pemilu, tiga kandidat yaitu Qalibaf, Pezeshkian, dan Jalili berada dalam persaingan ketat. Qalibaf dan Jalili berasal dari kubu konservatif, sedangkan Pezeshkian merupakan satu-satunya kandidat reformis.
Seruan untuk Memilih
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, melalui pesan di akun X miliknya pada Kamis malam, menghimbau masyarakat untuk memberikan suara dalam jumlah besar “di seluruh pelosok negeri.”
Berbeda dengan Pilpres 2021, ketika kaum reformis hampir memboikot pemungutan suara menyusul diskualifikasi kandidat utama, kali ini seruan telah dibuat oleh para pemimpin reformis terkemuka, termasuk mantan Presiden Mohammad Khatami, yang mendesak rakyat untuk memilih.
Pada Pilpres 2021, tingkat partisipasi pemilih berada pada rekor terendah sekitar 49 persen. Dilansir dari media Anadolu, tingkat partisipasi terendah sebelumnya terjadi pada tahun 1993, yaitu 50,6 persen, ketika Akbar Hashemi Rafsanjani mengalahkan saingannya Ahmad Tavakkoli untuk mempertahankan kekuasaan. (Stg)