Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama para mentor batik dan anyaman memberikan evaluasi dan pendampingan produk inkubasi kriya di Humbang Hasundutan, memperkuat sektor ekonomi kreatif daerah dan membuka peluang pasar nasional untuk produk unggulan lokal.
Humbahas, suararepubliknews.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing produk ekonomi kreatif di Kabupaten Humbang Hasundutan, Ketua Pokja Kriya dari Direktorat Kuliner, Kriya, Desain, dan Fesyen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Benedictus Permadi, bersama sejumlah mentor terkemuka seperti Aprina Murwanti, Nuri, dan Chriswantra, hadir di Kantor PLUT Doloksanggul pada Sabtu, 7 September 2024. Mereka hadir untuk melakukan reviu dan evaluasi produk inkubasi kriya yang telah dihasilkan oleh pelaku ekonomi kreatif setempat.
Review dan Evaluasi untuk Meningkatkan Kualitas Produk Kriya Lokal
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Humbang Hasundutan, Jakkon Halomoan Marbun SE MM, yang menjelaskan bahwa kehadiran tim dari Kemenparekraf dan para mentor bertujuan untuk memberikan masukan berharga serta mengevaluasi produk-produk kriya yang telah dihasilkan dalam program inkubasi sebelumnya. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pelatihan inkubasi kriya yang telah diadakan oleh Pemkab Humbang Hasundutan melalui Dinas Pariwisata pada bulan Juni 2024, yang diikuti oleh 14 peserta.
Jakkon Marbun menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menghasilkan produk-produk unggulan daerah dengan memberikan pendampingan dari berbagai pihak, termasuk mentor dalam bidang kriya. Produk yang dihasilkan tidak hanya diharapkan dapat mencerminkan ciri khas budaya lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.
Pengembangan Keterampilan dan Peluang Pasar
Dengan fokus pada teknik pewarnaan batik dan anyaman, para peserta pelatihan diharapkan mampu memperluas keterampilan mereka sehingga dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperluas jaringan distribusi dan pasar produk kriya asal Humbang Hasundutan.
Jakkon H Marbun menekankan bahwa seni membatik, khususnya teknik pewarnaan, merupakan bagian integral dari warisan budaya Indonesia yang diakui dunia. Dalam konteks ini, teknik pewarnaan batik yang dikuasai oleh pelaku ekonomi kreatif di Humbang Hasundutan diharapkan mampu menciptakan produk yang memukau dengan warna yang hidup dan kaya akan nuansa budaya lokal.
Peluang Nasional untuk Produk Lokal: Hidayati Simanullang Terpilih
Dari hasil reviu dan evaluasi ini, Hidayati Simanullang dari Batik Ogan berhasil terpilih mewakili 14 pelaku UMKM yang telah berpartisipasi dalam program inkubasi untuk tampil dalam pameran “Apresiasi Kreasi Indonesia” di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten, yang akan berlangsung pada 12-15 September 2024.
Kesempatan ini menjadi bukti nyata bahwa produk kriya asal Humbang Hasundutan berpotensi dikenal di pasar nasional. Semua biaya akomodasi dan transportasi Hidayati ditanggung sepenuhnya oleh Kemenparekraf, yang menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung dan mempromosikan produk-produk ekonomi kreatif unggulan dari daerah.
Dengan kehadiran Kemenparekraf dan mentor dalam program ini, diharapkan pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Humbang Hasundutan dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar dalam memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi daerah. (Demak S)