Home / Tak Berkategori

Sabtu, 5 Agustus 2023 - 06:22 WIB

Keresahan Masyarakat Mulai Terlihat Saat Masuknya  PT. Ormat di Desa Wapsalit Kabupaten  Buru

Lokasi PT. Ormat Geothermal  di Desa Wapsalit Kecamatan Lolong Guba Kabupaten Buru.

NAMLEA(KABUPATEN BURU)SuaraRepublikNews.com.-Masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah operasional PT. Ormat Geothermal di Desa Wapsalit, Kecamatan Lolong Guba, Kabupaten Buru, kini menghadapi ketakutan dan kegelisahan akibat eksplorasi yang dilakukan oleh perusahaan asal Amerika tersebut.

Ironisnya, masyarakat setempat telah memutuskan untuk mengungsi ke tempat yang mereka anggap lebih aman. Anak-anak tidak lagi dapat bersekolah, bahkan beribadah pun menjadi sulit karena rasa takut atas nyawa mereka yang terancam.

Warga berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Buru mengambil tanggung jawab dan memperhatikan keselamatan mereka yang saat ini merasa dihantui oleh ketakutan akibat kegiatan perusahaan tersebut.

Direktur SASI Kabupaten Buru, Deliana Behuku, mengecam PT. Ormat dan menuntut agar perusahaan tersebut segera menghentikan eksplorasi serta meninggalkan wilayah masyarakat adat Soar Pito Soar Pa Rechensap Kaiely, Kecamatan Lolongguba, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku karena dianggap menjadi bencana baru di daerah tersebut.

Behuku menegaskan bahwa kegiatan PT. Ormat tidak boleh semata-mata mengutamakan keuntungan perusahaan, tetapi juga harus memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan warga sekitar. Dia juga mengkritik tidak adanya kejelasan mengenai janji-janji perusahaan untuk memberikan insentif kepada tokoh-tokoh adat dan desa.

Behuku menilai bahwa kehadiran PT. Ormat telah mengancam keberlangsungan hidup dan berpotensi merusak lingkungan setempat. Dia menambahkan bahwa perusahaan ini juga menciptakan konflik dengan masyarakat adat setempat karena tidak menghargai mereka.

Kehadiran PT. Ormat juga telah mengganggu ruang hidup masyarakat setempat terkait akses dan kontrol terhadap hutan dan lingkungan sekitar, karena mayoritas masyarakat di wilayah tersebut hidup dari pertanian dan penyulingan minyak kayu putih.

Yafet Hukunala, seorang warga setempat, menyesalkan aktivitas PT. Ormat yang tidak memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat mengenai dampak positif dan negatif dari pengoboran tersebut. Dia mengingatkan bahwa beberapa perusahaan pengoboran di Indonesia telah menyebabkan dampak yang sangat fatal terhadap lingkungan dan kelangsungan hidup warga sekitar.

Ketika dikonfirmasi oleh media, Raja Petuanan Kaiely (Abdullah Wael) menyatakan bahwa PT. Ormat harus segera menghentikan aktifitasnya di Desa Wapsalit, karena masuknya perusahaan tersebut dilakukan tanpa persetujuan dari Raja Petuanan Kaiely. Abdullah Wael menyalahkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab atas masuknya perusahaan tersebut, dan ia menegaskan bahwa tindakan ini berpotensi merusak tatanan adat setempat dan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah kegiatan perusahaan.

(Tim jurnal)

Share :

Baca Juga

Adipura Diarak Keliling Kota Doloksanggul
Jam’iyah Batak Muslim Indonesia DPD Seluma Bengkulu, Pengajian Bersama Sambut Bulan Suci Ramadhan 1445 H.
Kota Sekayu, Muba Raih ADIPURA ke 14 Kali
Polresta Cirebon Amankan Tiga Pengguna Sabu-Sabu di Gempol
Terkait Kebocoran Data Pribadi Ini Saran Kadin Kominfo Muba Ayo Lindungi Data Pribadi Kita
Ketua DPC GAIB Perjuangan Pertanyakan Perkembangan Lapdu Program Jakamantul di Sindangresmi
Di duga tidak mengantongi Izin Galian Pipa PDAM Perum Griya Artha Sepatan Desa Gintung
Kepedulian Danrem Wijayakusuma kepada Kesehatan Prajuritnya

Contact Us