Ketum AMPD Kabupaten Buru, Hajrin Loilatu, menyesalkan pernyataan yang beredar di media terkait kinerja TNI dalam melaksanakan pemantauan di areal tambang emas Gunung Bota, Kamis, Buru, 2 Januari 2025.
Buru, 2 Januari 2025 – Ketua Umum AMPD Kabupaten Buru, Hajrin Loilatu, menyesalkan pernyataan yang beredar di media terkait kinerja TNI dalam melaksanakan pemantauan di areal tambang emas Gunung Botak. Pernyataan tersebut berasal dari Organisasi Kepemudaan (OKP) di luar Kabupaten Buru, yang dinilai tidak memahami situasi sebenarnya di lapangan. , Kamis 2 Januari 2025.
Hajrin menegaskan bahwa keberadaan pos pemantauan TNI di Gunung Botak sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat, khususnya para penambang. Dengan pemantauan yang dilakukan TNI selama 24 jam penuh, rasa aman dan nyaman di wilayah tersebut dapat terjaga, sehingga aktivitas penambangan, meskipun masih berstatus ilegal, tetap memberikan penghidupan bagi para penambang untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.
“Pernyataan yang dibuat oleh pihak-pihak di luar Kabupaten Buru tidak mencerminkan fakta yang ada. Mereka tidak memahami bagaimana TNI telah berusaha maksimal menjaga stabilitas keamanan di areal tambang Gunung Botak. Kami sangat mendukung kinerja TNI dalam menciptakan situasi yang kondusif di wilayah ini,” ujar Hajrin.
Hajrin juga mengimbau kepada pihak-pihak di luar Kabupaten Buru untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat mencoreng kinerja TNI. Menurutnya, kritik yang tidak berdasar hanya akan memperkeruh suasana dan tidak membantu dalam menyelesaikan persoalan yang ada.
Sebagai penutup, Hajrin menyampaikan apresiasinya kepada TNI atas dedikasi dan upaya yang telah dilakukan dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Buru, khususnya di sekitar Gunung Botak. “Kami mendukung penuh langkah TNI dalam menjalankan tugasnya. Mari kita jaga solidaritas dan fokus pada solusi terbaik untuk semua pihak,” pungkasnya.(Dhet).