Home / Tak Berkategori

Selasa, 10 Desember 2024 - 08:07 WIB

Manajemen Risiko untuk Kejaksaan RI: Bekal Strategis untuk Integritas dan Profesionalisme

Pelatihan Manajemen Risiko Angkatan I dan II secara resmi ditutup dalam sebuah upacara di Aula Gedung Diklat Kampus B, Adhyaksa Loka, Ceger, Jakarta

Pelatihan Manajemen Risiko Angkatan I dan II secara resmi ditutup dalam sebuah upacara di Aula Gedung Diklat Kampus B, Adhyaksa Loka, Ceger, Jakarta

Upacara Penutupan Pelatihan Manajemen Risiko Angkatan I dan II, Peserta Dibekali Kompetensi untuk Meningkatkan Kinerja Institusi

Jakarta, suararepubliknews.com – Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Pada Senin (9/12/2024), Pelatihan Manajemen Risiko Angkatan I dan II secara resmi ditutup dalam sebuah upacara di Aula Gedung Diklat Kampus B, Adhyaksa Loka, Ceger, Jakarta. Pelatihan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat pengelolaan risiko di lingkungan kerja Kejaksaan RI secara integritas dan profesionalisme.

Upacara ini dipimpin oleh Sekretaris Badiklat (Sesbadiklat) Ade Tadjudin, yang mewakili Kepala Badiklat. Dalam sambutannya, Ade menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta, yang terdiri dari pejabat eselon IV dan Kepala Sub Bagian Pembinaan (Kasubagbin) dari Kejaksaan Tinggi serta Kejaksaan Negeri seluruh Indonesia, dengan kompetensi strategis dalam menghadapi tantangan risiko di tempat kerja.

Kompetensi Utama dalam Manajemen Risiko: Fondasi untuk Keberlanjutan Organisasi

Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pengetahuan praktis, keterampilan, dan strategi manajemen risiko. Materi yang diberikan meliputi:

  1. Identifikasi Risiko
    Peserta diajarkan untuk mengenali berbagai potensi hambatan dalam pelaksanaan tugas, termasuk risiko operasional, strategis, dan eksternal.
  2. Analisis dan Evaluasi Risiko
    Pendekatan sistematis diterapkan untuk mengevaluasi dampak dan probabilitas risiko terhadap tujuan organisasi, sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang lebih tepat.
  3. Strategi Mitigasi dan Pemantauan
    Peserta dibekali langkah-langkah konkret untuk memitigasi risiko, memantau perkembangan, serta memastikan risiko tidak berkembang menjadi ancaman besar.

Ade Tadjudin menegaskan, “Manajemen risiko bukan hanya sekadar teori atau prosedur administratif, tetapi merupakan bagian dari budaya kerja yang harus diterapkan setiap hari.”

Pengelolaan Risiko: Menjaga Kredibilitas Institusi dan Meningkatkan Kepercayaan Publik

Dalam konteks Kejaksaan RI, pengelolaan risiko yang baik tidak hanya melindungi organisasi dari potensi ancaman, tetapi juga menciptakan peluang untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Ade menyebut bahwa dengan penerapan manajemen risiko yang optimal, Kejaksaan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik, mempercepat penyelesaian perkara, dan menjaga kredibilitas sebagai institusi penegak hukum.

“Keberhasilan pelatihan ini terlihat dari semangat peserta yang aktif berdiskusi, berkolaborasi, dan menunjukkan keinginan kuat untuk belajar,” ujarnya.

Harapan dan Arahan: Implementasi Nyata di Lingkungan Kerja

Dalam sambutannya, Sesbadiklat menyampaikan harapan Kepala Badiklat agar peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari di tempat tugas masing-masing. Beberapa poin penting yang disampaikan meliputi:

  • Pengembangan Diri
    Peserta diharapkan terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang manajemen risiko dan teknologi.
  • Membangun Budaya Sadar Risiko
    Penting bagi peserta untuk berperan aktif dalam menciptakan budaya kerja yang sadar risiko di lingkungan masing-masing.
  • Menjaga Integritas dan Profesionalisme
    Sebagai abdi negara dan penegak hukum, integritas dan profesionalisme adalah fondasi utama dalam menjalankan tugas.

Ade menambahkan, “Manajemen risiko adalah upaya kolektif yang membutuhkan sinergi antara individu, tim, dan organisasi. Keberhasilan tidak dapat dicapai secara individual, tetapi melalui kerja sama yang solid.”

Apresiasi kepada Tim Pelatih dan Fasilitator

Menutup sambutannya, Ade menyampaikan apresiasi kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan beserta jajarannya, serta kepada para tenaga pengajar dari internal Kejaksaan maupun dari kementerian dan lembaga terkait. Para fasilitator ini telah memberikan pelatihan sesuai program yang telah dirancang untuk memastikan peserta mendapatkan bekal ilmu terbaik.

“Terima kasih atas dedikasi dan kerja keras para pengajar yang telah membimbing peserta dengan profesionalisme tinggi. Kami percaya, para peserta akan menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif di lingkungan kerja mereka masing-masing,” tutupnya.

Pewarta: Mzr & Stg
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024

Share :

Baca Juga

Pj Gubernur Banten Hadiri Seren Taun Kasepuhan Cisungsang 2023
Bupati Karimun Audiensi dengan Pedagang Lantai Dua Pasar Puan Maimun, Setuju Dipindahkan ke Blok C
DPRD Lebak Gelar Paripurna, Tetapkan Hasbi Jayabaya – Amir Hamzah sebagai Bupati-Wakil Bupati.
Misteri Penusukan Brutal di Sumatera Utara: Tiga Kakak Beradik Jadi Korban
Penemuan Sesosok Mayat Gegerkan Warga Pantai Ciapu Tanjungan.
Korupsi ADD/DD Terbongkar, Kerugian Negara Tembus Rp 861 Juta
Bupati Karimun Melantik dan Mengambil Sumpah Jabatan Lima Kepala Desa Periode 2022-2028
Prediksi Flamengo Vs Fluminense, Kamis 17 Oktober 2024 Kick Off Pukul 06.00 WIB

Contact Us