Pemahaman yang Salah Tentang Konsumsi Gula Berlebih Sebagai Penyebab Utama Diabetes dan Langkah Pencegahan Melalui Gaya Hidup Sehat
Bandung, suararepubliknews.com – Selama ini, banyak orang percaya bahwa mengonsumsi gula secara berlebihan langsung memicu diabetes. Padahal, pemahaman ini tidak sepenuhnya benar. Terdapat berbagai faktor lain yang berkontribusi pada munculnya diabetes, terutama diabetes tipe 2, sehingga konsumsi gula berlebihan tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya penyebab.
Gula Bukan Penyebab Utama Diabetes
Makanan dan minuman manis memang sering kali dikaitkan dengan diabetes, tetapi menurut British Diabetic Association, konsumsi gula tidak terkait langsung dengan diabetes tipe 1. Diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas. Jadi, gula bukanlah pemicu langsung kondisi ini.
Untuk diabetes tipe 2, penyebabnya juga tidak hanya berkaitan dengan konsumsi gula. Menurut Health Direct, faktor risiko utama diabetes tipe 2 mencakup:
- Obesitas: Berat badan berlebih meningkatkan risiko resistensi insulin.
- Riwayat keluarga: Faktor genetik berperan signifikan dalam risiko diabetes tipe 2.
- Diabetes gestasional: Wanita yang mengalami diabetes saat hamil atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kg berisiko lebih tinggi terkena diabetes.
- Usia di atas 55 tahun: Risiko diabetes meningkat seiring bertambahnya usia.
- Pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik: Kombinasi gaya hidup yang tidak sehat memperbesar kemungkinan terkena diabetes tipe 2.
Meskipun gula bukan faktor utama, konsumsi berlebihan tetap tidak dianjurkan. Menurut Medical News Today, asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko terbesar diabetes tipe 2.
Langkah-Langkah Efektif Mencegah Diabetes
Walaupun gula bukan satu-satunya penyebab diabetes tipe 2, menjaga asupannya tetap penting. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar konsumsi gula tidak lebih dari 10 persen dari kebutuhan kalori harian. Ini termasuk gula yang ditambahkan pada makanan atau minuman, bukan gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan atau sayuran.
Diabetes adalah penyakit kronis yang belum bisa disembuhkan sepenuhnya dan memiliki risiko diturunkan kepada keturunan. Oleh karena itu, langkah pencegahan sangat penting. Menurut Mayo Clinic, perubahan gaya hidup dapat secara signifikan menurunkan risiko terkena diabetes, di antaranya:
- Konsumsi makanan rendah kalori dan lemak: Pilih makanan yang tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian untuk mengontrol kadar gula darah dan menjaga berat badan.
- Bergerak lebih aktif: Jangan duduk dalam waktu yang lama. Usahakan untuk melakukan peregangan atau berjalan-jalan singkat untuk mengaktifkan tubuh secara teratur.
- Penurunan berat badan: Mengurangi berat badan sekitar 7-10 persen dari total berat badan dapat menurunkan risiko diabetes.
- Olahraga rutin: Lakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga tinggi setidaknya 150 menit per minggu. Ini bisa membantu dalam mengatur berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Menjaga Gula dan Pola Hidup Sehat
Walaupun konsumsi gula tidak dapat dikaitkan secara langsung sebagai penyebab utama diabetes, penting untuk tetap mengontrol asupannya. Mengurangi konsumsi gula, menjaga berat badan ideal, serta menjalankan pola hidup sehat seperti berolahraga teratur dan memilih makanan bergizi, akan membantu menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Gaya hidup sehat bukan hanya membantu mencegah diabetes, tetapi juga berkontribusi terhadap kesehatan secara keseluruhan. **
Sumber: British Diabetic Association