Kab.Tangerang,Suara Republik News.Kelurahan Bunder,Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Banten,menjadi Sorotan Awak Media dan halayak ramai,terkait akan ada pemagaran dari pihak PT GMS dan Gajah Tunggal tbk,yang berlokasi di belakang Kantor Kelurahan Bunder,dengan hasil Musyawarah yang terkesan memihak ke Perusahaan,sedangkan Rakyat kecil akan berdampak ke arah kesejahtraan warga itu sendiri.Rabu 19/02/2025.
Musyawarah ini sudah yang ke 2x nya di lakukan,dengan hasil yang terus menyudutkan ke warga sekitar yang Notabenya dengan Sampah dan pemulung,ke mana yang namanya kebijaksanaan.
Saat di temui Awak Media di Kantor nya Hj Ine Susilawati Sebagai Lurah Bunder Mengatakan.Kami Kel.Bunder Sekedar Menfasilitasi saja,dengan Pihak pihak terkait,ada dari perwakilan PT GMS dan perwakilan PT Gajah Tunggal tbk,Dinas Kementrian Pusat,yang di wakili Bapak Zetro,LPM,Karang Taruna,Jaro,RT,RW,Ormas Pemuda Pancasila,Ormas BPKB,dan Warga,khusus nya Warga Bunder.
Musyawarah ini inti nya yang punya Lahan PT GMS dan PT Gajah Tunggal tetap adanya Pemagaran,karena mereka di tekan sama kementrian,karena harus ada Pemulihan dari pencemaran harus di bersihkan kembali seperti di awal,itu point nya,dan kami tetap akan cari Solusi untuk Warga,karena mereka tetap warga Bunder,dan kami harus Bijaksana,karena ini ada aduan masyarakat,ke Dinas Kementrian pusat,juga dampak dari awal ada Peleburan,walau sekarang sudah tidak ada,tapi adanya pembakaran Sampah makanya harus ada pemagaran,tegas Ibu Ine.
Lanjut,waktu yang sama team Media Bertemu dengan Tokoh Kel.Bunder,dengan Warga sekitar,dan mencoba mencari informasi keabsahanya.Sebenarnya kami Warga Bunder sadar diri dengan hal ini,cuma kami juga minta keadilan,kenapa? Kami tidak merasa memiliki tempat ini,kami cuma seperak dua perak ngumpulin dari hasil sortiran sampah yang kami kelola dan d buang,kalau nanti ada pemagaran,dan akses kami di tutup,kami mau makan apa,sekarang aja hidup lagi susah,di tambah lagi dengan permasalahan dengan PT,sebenarnya kami memohon ke Ibu Lurah,kalau ada pemagaran bukan solusi namanya,kami anggap ibu Lurah Orang Tua kami,dan kami adalah Anak anak nya,bantu keluh kesah kami,kepada Ibu Lurah,Bupati terpilih dan APH ,dan Dinas terkait,kami Rakyat kecil yang harus di ayomi,bukan terkesan di intimidasi,tegas warga Bunder.
Polemix ini jadi sorotan team Media Suara Republik News dan Team,dan Pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat Independent Social Control (LSM ICSN)Tangerang Raya Maripin Munthe,Seharus nya sebagai Ibu Lurah sebagai jembatan ke pihak PT dan Dinas terkait,dengan keluhan masyarakat,yang sehari hari mereka bekerja denagn Sampah,mereka terpuji,dengan sampah mereka bisa menhidupi anak istri nya,walau mungkin mereka juga pasti mau di arahkan dan di beri peringatan kalau melanggar,ada konsekwsinya,tapi harus bijaksana,karena mereka wong Cilik,mau mengadu kemana kalau bukan dia(ibu Lurah)dan apalagi terkesan ada intimidasi yang seolah olah di takut takuti dengan APH,waduh ini Indonesia bro,punya Pancasila,kami berharap jangan terkesan pepatah,tajam ke bawah,tumpul ke atas,tegas Munthe.
Holid/fredi