Home / Tak Berkategori

Rabu, 11 Desember 2024 - 15:43 WIB

Negara Perlu Membantu Meningkatkan Kesejahteraan Pelukis

Budayawan Wina Armada Sukardi

Budayawan Wina Armada Sukardi

Pemerintah diharapkan memberikan perlindungan dan pembinaan untuk mendukung pelukis dalam menghadapi tantangan global seni rupa

Jakarta, suararepubliknews.com – Dalam semangat Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, pemerintah memiliki tanggung jawab membantu seniman, terutama pelukis, untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan strategi pemasaran modern. Hal ini penting mengingat perubahan signifikan dalam pasar seni rupa global dibandingkan pola tradisional. Pernyataan ini disampaikan oleh budayawan Wina Armada Sukardi dalam pameran lukisan yang digelar oleh Asosiasi Perupa Nusantara (ASPEN) di Gedung Imperium, Jakarta, Selasa (10/12).

Wina Armada, yang juga dikenal sebagai kolektor lukisan dan kritikus film, menegaskan bahwa pemerintah wajib mengangkat seni Indonesia ke panggung internasional sebagai bagian dari kebudayaan nasional. Menurutnya, para pelukis tidak cukup hanya menguasai keterampilan teknis berkarya, tetapi juga harus memahami prinsip-prinsip pemasaran modern agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Empat Pilar Pemajuan Kebudayaan

Wina mengingatkan pentingnya penerapan empat asas dalam pemajuan kebudayaan—pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan. Ia menekankan perlunya perlindungan dan pembinaan bagi pelukis untuk membuka peluang mereka di kancah internasional.

Sebagai langkah konkret, Wina mengusulkan adanya program seperti “pelukis negara” yang mendapatkan dukungan finansial dari pemerintah, serupa dengan konsep “sastrawan negara” di beberapa negara tetangga. Ia mengingatkan bahwa pada era Presiden Soekarno, karya pelukis istana dibeli dan dikoleksi, sehingga memberikan keamanan ekonomi bagi seniman.

“Sudah saatnya negara memberikan perhatian serius kepada pelukis, termasuk memberikan bantuan kesejahteraan untuk mereka yang membutuhkan,” ujar Wina.

Langkah Strategis yang Diperlukan

Wina mengusulkan pembuatan basis data nasional yang mencakup biodata pelukis, daftar karya, hingga ulasan terhadap karya tersebut. Basis data ini dapat digunakan untuk menentukan kualitas dan harga karya pelukis, sehingga memudahkan pemasaran serta pengakuan seniman berbakat.

Ia juga menyoroti kurangnya publikasi dan penjabaran filosofi karya pelukis Indonesia, yang menjadi kendala dalam menarik perhatian pasar internasional. Padahal, menurutnya, kualitas karya pelukis Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

Pameran Harmoni Merah Putih Nusantara

Pameran “Harmoni Merah Putih Nusantara” yang diikuti oleh 56 pelukis dengan 57 karya, menjadi wadah diskusi penting mengenai tantangan dan peluang pelukis Indonesia. Pameran ini dibuka oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dengan diskusi yang juga menghadirkan Restog Krisna Kusuma sebagai pembicara.

Wina berharap langkah-langkah strategis ini dapat mengurangi kesulitan ekonomi yang sering dialami pelukis di masa tua, terutama saat sakit. “Jangan sampai ada lagi pelukis yang meninggal dalam kesengsaraan,” tutupnya.

Pewarta: Mzr &Stg
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024

Share :

Baca Juga

Daerah

Korem 071/Wijayakusuma Gelar Bakti Sosial Kesehatan Dalam Rangka Hut Ke-80 Tni Dan Hut Ke-75 Kodam IV/Diponegoro

Tangerang Raya

Wamen ATR/BPN Apresiasi Inovasi Kantah Kota Tangerang: Model Transformasi Pelayanan Publik Pertanahan Berbasis Teknologi
Panduan Zodiak Lengkap: Jumat 19 Juli 2024
Ketua Bawaslu Kabupaten Buru beserta Komisioner Bawaslu Kabmelakukan Silaturahmi Sekaligus Tatap Muka dengan Kapolres Pulau Buru
Akhir Pelarian 2 Tahun! Buronan Korupsi SH Tertangkap di Tengah Hujan Deras
Seleksi PTIK, 7 Anggota Polda Maluku Lulus Terpilih
Mayat Ditemukan Mengambang di Banjir Kanal Barat, Diduga Korban Kriminalitas
Dishub Kota Tangerang Himbau BRT Tayo Melayani Penggunaan Metode Pembayaran Berbasis Tap On Bus (TOB)

Contact Us