Gaza, suararepubliknews.com – Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas tampaknya mulai mendapatkan momentum kembali setelah terhenti selama berminggu-minggu. Hamas mengumumkan pada Jumat (05/07) bahwa amandemen yang mereka usulkan terhadap rencana terbaru Amerika Serikat untuk gencatan senjata di Gaza telah mendapat tanggapan positif dari para mediator. Namun, posisi resmi Israel masih belum jelas, dan belum ada tanggal negosiasi yang ditetapkan, kata juru bicara Hamas, Jihad Taha.
Respon Positif dari Mediator
Dalam pernyataannya, Jihad Taha menegaskan bahwa mediator dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah memberikan tanggapan yang mengarah pada kemajuan terhadap usulan amandemen yang diajukan Hamas. “Kami menerima tanggapan positif dari para mediator. Namun, posisi resmi Israel masih belum jelas dan belum ada tanggal negosiasi yang ditetapkan,” ujarnya pada hari Jumat.
Langkah Israel
Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan pada Jumat malam (05/07) bahwa pihaknya akan mengirim negosiator ke Qatar minggu depan untuk melanjutkan pembicaraan. Namun, Netanyahu juga menekankan bahwa “masih ada kesenjangan di antara kedua belah pihak” yang perlu dijembatani.
Perbedaan Pandangan
Hamas menginginkan kesepakatan yang memastikan bahwa pasukan Israel sepenuhnya meninggalkan Gaza dan perang berakhir secara permanen. Sebaliknya, Israel menyatakan bahwa mereka tidak dapat menghentikan operasi militer sebelum kelompok militan Palestina tersebut disingkirkan dari Gaza.
Isu lain yang menjadi perdebatan adalah tata kelola pemerintahan pascaperang dan kontrol keamanan di daerah yang dikuasai Hamas.
Kekerasan di Tepi Barat
Di tengah upaya negosiasi gencatan senjata, situasi di lapangan terus memanas. Pada Jumat, operasi militer dan serangan udara Israel di Tepi Barat menewaskan tujuh warga Palestina. Petugas kesehatan Palestina melaporkan bahwa empat dari korban tewas adalah anggota kelompok militan Jihad Kemerdekaan Palestina.
Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat selama hampir sembilan bulan perang di Gaza, memperburuk situasi kemanusiaan dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Upaya Mediasi
Para mediator internasional berusaha keras untuk menjembatani perbedaan antara kedua belah pihak. Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir memainkan peran kunci dalam mencoba mencapai kesepakatan gencatan senjata yang langgeng. Namun, tantangan tetap besar mengingat kompleksitas isu yang ada, termasuk tuntutan keamanan Israel dan keinginan Hamas untuk mendapatkan pengakuan dan kedaulatan penuh atas Gaza.
Harapan untuk Perdamaian
Meskipun tantangan yang ada, adanya tanggapan positif dari mediator memberikan sedikit harapan bahwa solusi diplomatik mungkin dapat dicapai. Kedua belah pihak diharapkan dapat menunjukkan fleksibilitas dan komitmen untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan demi kepentingan rakyat di kedua sisi konflik. Mata dunia akan tertuju pada langkah selanjutnya dari negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Harapan tetap tinggi bahwa perdamaian dapat tercapai dan kekerasan yang telah berlangsung lama dapat diakhiri, membawa ketenangan dan stabilitas bagi wilayah yang telah dilanda konflik selama bertahun-tahun. (Stg)
Sumber: APnews “Hamas says ‘positive response’ from mediators to its cease-fire amendments”
