Author: Kim Jin Song, Student at President University Master’s Degree Program
Pengembangan Artificial intelligence setelah terjadinya perkembangan terhadap teknologi web.2.0 menjadi titik inflection point pada ekosistem bisnis. Big data yang menjadi wave bagi pertumbuhan dan scalability pada AI merupakan mutual benefit terhadap pertumbuhan eksponensial artificial intelligence. Artificial intelligence yang menginfiltrasi big data yang terkoneksi atas automasi kecerdasan akan menghasilkan paradigma revolusi business process yang terjadi. Perubahan besar, mendemokratisasi pada semua lini peradaban business yang terjadi pada perkembangan AI. Kecepatan dan agilitas pada sektor commercial dibutuhkan pada era informasi yang berorientasi terhadap perkembangan business yang massive.
Marketing, industri yang sangat dinamis, memanfaatkan peningkatan besar dalam kekuatan konsumen yang disebabkan oleh era digital. The current & future marketing strategist harus berinovasi terhadap perubahan digital ini dengan; mengetahui kebutuhan pencarian pelanggan, dan mengoptimalkan posisi pencarian targeted market.
Kemampuan digital pada industri marketing harus bisa mengkombinasikan atas pemahaman consumer-taste & behaviour, data-storage efficiency, dan implementasi marketing scalability to consumer. Pemahaman consumer taste & behavior bernilai atas pemahaman customer-centric mindset dalam memenuhi kebutuhan consumer, penting untuk menciptakan nilai dan memberikan keunggulan kompetitif. Hal ini berkorelasi juga terhadap perlunya menyadari tantangan kompleksitas dan skala yang harus dihadapi dalam mencapai customer-centricity. Ini melibatkan dedikasi terhadap elemen-elemen terdepan dalam hal digital, seperti menggunakan platform data terpusat yang terintegrasi dengan pandangan pelanggan yang komprehensif, serta memperoleh wawasan yang berkelanjutan melalui analisis kepuasan pelanggan.
Indent marketing adalah sebuah usaha target marketing terhadap perorangan yang terindikasi memiliki kebiasaan untuk berbelanja secara online. Produk atau jasa yang biasanya dicari secara online oleh masyarakat akan di tayangkan melalui B2B informasi mengenai penjualan. Marketing yang efectif dapat dilakukan dengan bantuan data base untuk membantu proses marketing.
Fungsionalitas big data management membutuhkan iterasi data yang berkelanjutan. Hal ini menjadi focal-point bagi management marketing stakeholders bagaimana bisa melakukan consumer-engagement secara berkala melalui pendekatan marketing funnel. 4 tahapan bertahap mulai dari awareness, consideration, conversion, and loyalty. Peningkatan atas tahap marketing funnel berdasarkan keakuratan atas tujuan market target saat mereka melakukan pencarian adalah untuk mendapatkan jawaban atau informasi yang relevan dan berguna sesuai dengan pertanyaan mereka. Pencarian ini dilakukan dengan menganalisis kata kunci agar menghasilkan jawaban yang optimal terhadap pertanyaan target pasar.
Pertumbuhan implementasi artificial intelligence dengan empowerment big data management merupakan pergerakan the next wave artificial intelligence pada marketing. Pemanfaatan atas fungsionalitas artificial intelligence seperti optimalisasi “digital ads”, analisis marketing funnel, hingga automasi proses end-to-end marketing. Social network chain seperti social media dan juga social commerce merupakan best-used case atas konsep bagaimana artificial intelligence mengorganisir atas marketing process, misalnya Saat calon consumer berada dalam fase “pertimbangan” dan meneliti suatu produk, AI akan menargetkan iklan kepada mereka dan dapat membantu memandu pencarian mereka.
Artificial intelligence mendemokratisasi proses end-to-end the sales dengan utilitas optimalisasi data berdasarkan single-individual yang mencakup penawaran atas personalized products. Personalized-product yang berdasarkan atas perilaku consumer yang beriterasi setiap harinya yang bisa di leverage oleh big data management. Peranan atas artificial intelligence terhadap use-case ini adalah bagaimana artificial intelligence bisa memanipulasi “marketing ads” berdasarkan algoritma yang sudah terstruktur baik oleh logical framework nya artificial intelligence. Contoh nya adalah ketika targeted market meraih dititik “check-out” pada social commerce maupun e-commerce, maka artificial intelligence bisa memanipulasi “consumer perception” dengan menampilkan testimoni yang ter personalized atas kebutuhan konsumen.
Kesadaran artificial intelligence dalam marketing management operation dibagi atas 2 fungsionalitas yaitu automasi operasi marketing dan machine learning framework.
Fungsionalitas automasi operasi marketing mengenai bagaimana artificial intelligence bisa ber automasi terhadap pekerjaan yang berorientasi terhadap logika framework dan eksekusi terhadap operasi marketing yang sudah terbentuk dengan baik.
Automasi operasi marketing akan melakukan berdasarkan repetitive activity dan structured task. Keabsahan big data management yang bisa di leverage oleh machine learning dijalankan oleh artificial intelligence dapat melakukan, memahami masalah kompleks seperti market segmentation seperti promotions yang cocok untuk trend consumer behavior yang terjadi. E-commerce dan social commerce rekomendasi atas hasil kompleksitas pemahaman artificial intelligence akan berdampak atas jumlah targeted market yang bisa tercapai.
Nilai marginal atas konversi konsumen dari tahap awareness dan consideration setelah tahap market segmentation dan personalized awareness yang dikerjakan oleh machine learning merupakan bentuk atas efisiensi consumer cost acquisition (CAC) terhadap gross-merchandise value (GMV) hingga konversi ke net revenue. AI juga bisa menjadi pergerakan mesin atas peningkatan loyalitas konsumen atas sebuah products. Optimalisasi AI dalam memahami perilaku consumer behaviour yang tercentralized baik oleh big data management dapat memudahkan marketing management stakeholders dalam mendistribusi loyalty perks.
Optimalisasi terhadap big data management yang akurat dan empowerment machine learning artificial intelligence dapat menghasilkan great net present value untuk stakeholder marketing management dimana bisa memetakan dan menargetkan target market yang ekonomis, scalable, dan effektif.
Pengembalian biaya terkait biaya investasi per akuisisi konsumen menjadi titik infleksi tentang implementasi kecerdasan buatan terhadap strategi pemasaran.( Ben )