Seorang pria yang didakwa melakukan percobaan pembunuhan setelah penembakan terhadap Perdana Menteri Slovakia Robert Fico telah diidentifikasi bernama ‘Juraj Cintula’, 71 tahun.
Slovakia.SuaraRepublikNews.com, – Pensiunan yang berasal dari kota Levice di Slovakia barat ini adalah seorang penulis dan penyair, menurut laporan media setempat. pada salah satu puisinya, ia menggambarkan bagaimana ia tumbuh menjadi seseorang yang suka berontak, kata mereka.
Dilansir dari Skynews, delapan tahun yang lalu ia memprakarsai pembentukan sebuah gerakan yang disebut Melawan Kekerasan, dan mempublikasikan pernyataannya secara online. Cintula sebelumnya bekerja sebagai seorang penjaga keamanan, di mana pada saat itu ia dilaporkan dipukuli hingga babak belur oleh seorang pria di sebuah toko.
Sementara itu, salah satu tetangganya mengatakan bahwa dia merasa shock dengan berita penembakan perdana menteri. “Kami tidak punya masalah dengan mereka. Dia adalah orang yang baik” kata tetangganya.
“Saya juga mengenal dia dan istrinya. Mereka adalah orang-orang hebat, mereka pensiunan. Istrinya adalah dulu seorang dosen di universitas, mereka sering berjalan-jalan, ini keluarga yang harmonis.”
Cintula mendirikan sebuah klub sastra di Levice dan merupakan penulis beberapa koleksi puisi, demikian dilaporkan media lokal. Ia juga menulis sebuah novel berjudul The Message Of Sacrifice dan disebut-sebut sebagai anggota Society of Slovak Writers.
Perdana Menteri Fico saat ini masih sekarat di rumah sakit, setelah percobaan pembunuhan pada hari Rabu (15/05), ditembak beberapa kali di kota Handlova, sekitar 85 mil timur laut ibukota Bratislava, saat ia bertemu dengan para pendukungnya.
Media lokal melaporkan bahwa putra tersangka mengatakan jika ayahnya sudah memegang izin kepemilikan senjata api yang sah. “Saya sama sekali tidak tahu apa yang ayah saya inginkan, apa yang dia rencanakan, dan apa yang kemudian terjadi,” demikian dikutip dari pernyataan sang anak.
Dia mengatakan jika dulu saat pemilihan umum, ayahnya tidak suka dan tidak memilih Fico, Ia juga mengatakan bahwa ayahnya bukanlah seorang pasien kejiwaan. (Stg)