Hebron, suararepubliknews.com – Tiga personel keamanan Israel tewas dalam penembakan di pos pemeriksaan Tarqumiyah, sebelah selatan Hebron, pada Minggu (01/09). Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki, saat Israel memperkuat kehadirannya di kota Jenin dalam operasi militer besar-besaran yang telah berlangsung selama lima hari berturut-turut.
Penembakan di Hebron dan Tanggapan Israel
Polisi Israel mengonfirmasi bahwa ketiga petugas tersebut tewas di lokasi penembakan. Layanan darurat nasional Israel, Magen David Adom, menyatakan bahwa dua dari korban, seorang pria dan seorang wanita berusia 30-an, dinyatakan meninggal di tempat kejadian, sementara korban ketiga, seorang pria berusia 50-an, dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Dilansir dari media VOA, kelompok bersenjata yang kurang dikenal, yang menyebut dirinya Brigade Khalil al-Rahman, mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Kelompok Hamas, dalam pernyataannya, memuji serangan ini sebagai “respons alami” terhadap perang yang berlangsung di Gaza dan menyerukan lebih banyak serangan serupa.
Menanggapi insiden tersebut, tentara Israel melancarkan serangan terhadap desa Palestina Idhna, yang terletak dekat dengan lokasi penembakan. Akram Natsheh, seorang jurnalis yang berbasis di Hebron, melaporkan bahwa pasukan Israel telah menutup semua jalan masuk dan keluar dari kota selatan tersebut, sementara pesawat tak berawak Israel terbang di atas area yang dikepung.
Peningkatan Ketegangan di Jenin
Sementara itu, di Jenin, situasi semakin memburuk dengan pengepungan Israel yang telah menyebabkan penduduk setempat kekurangan makanan, air, listrik, dan akses internet. Menurut laporan dari kantor berita Palestina, Wafa, sekitar 70 persen jalan di wilayah Jenin telah dibuldozer oleh pasukan Israel.
Pasukan Israel menyerbu kota-kota utara Jenin, Tulkarem, dan Tubas dengan dukungan kendaraan lapis baja, drone, dan buldoser sebagai bagian dari operasi terbesar di Tepi Barat sejak Intifada kedua pada tahun 2002. Militer Israel menyatakan bahwa operasi tersebut bertujuan untuk menargetkan kelompok bersenjata guna mencegah serangan di masa depan.
Selama operasi ini, baku tembak dilaporkan terjadi di beberapa lokasi, dan Hamas mengklaim bahwa sedikitnya 10 pejuangnya, termasuk seorang komandan tinggi, telah tewas sepanjang minggu ini.
Kondisi di Hebron
Di Hebron, ketegangan terus meningkat seiring dengan tindakan keras pasukan Israel. Penggerebekan dan penangkapan dilaporkan terjadi di beberapa daerah, termasuk Yatta dan Halhul. Enam orang, termasuk tiga wanita, telah ditangkap oleh pasukan Israel di daerah Hebron.
Situasi ini semakin memperkeruh kondisi di Tepi Barat yang sudah tegang, dengan kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi di hari-hari mendatang. Kondisi di wilayah tersebut terus memburuk, menggarisbawahi kompleksitas konflik yang semakin intens di Tepi Barat dan Gaza. (Stg)