Tiga SPBU di Yogyakarta terbukti melakukan kecurangan dalam pengisian BBM menggunakan alat khusus. Pertamina segera menyegel dan menyerahkan kasus tersebut ke ranah hukum
Jakarta, suararepubliknews.com – PT Pertamina (Persero) mengambil langkah tegas terhadap tiga SPBU di Yogyakarta yang terbukti melakukan praktik kecurangan dalam pengisian bahan bakar minyak (BBM). Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menjelaskan bahwa modus operandi yang ditemukan bertujuan meraup keuntungan dengan cara merugikan konsumen.
Modus Alat Khusus untuk Kurangi Volume BBM
Berdasarkan hasil penyelidikan tim Pertamina, ditemukan alat khusus menyerupai soket atau charger yang dipasang untuk menghambat putaran mesin pengisian BBM. Meski digital meter terus bertambah, volume BBM yang diterima konsumen lebih sedikit dari seharusnya.
“Setelah mendapat informasi dari tim di lapangan, kami menemukan alat semacam soket listrik yang memperlambat pengisian BBM. Ini sangat merugikan konsumen,” ujar Simon, Senin (9/12), di Jakarta.
Akibat kecurangan ini, ketiga SPBU telah disegel, dan Pertamina memastikan penyelesaian hukum agar ada efek jera. “Kami akan memproses hukum bila ditemukan pelanggaran serius sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Optimalisasi CCTV dan Pengawasan Ketat
Untuk mencegah kejadian serupa, Pertamina akan meningkatkan pengawasan dengan memanfaatkan kamera pengintai (CCTV) di SPBU. Simon juga mengimbau masyarakat melaporkan dugaan kecurangan melalui call center 135.
“Selain pengawasan internal, laporan masyarakat sangat kami butuhkan agar setiap indikasi kecurangan dapat segera ditindaklanjuti,” tambah Simon.
Sidak dan Evaluasi SPBU Bermasalah
Penindakan tegas ini merupakan bagian dari upaya PT Pertamina Patra Niaga untuk memastikan pelayanan sesuai standar, terutama menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menegaskan pihaknya tidak mentolerir SPBU yang melanggar ketentuan.
“Satu SPBU di Yogyakarta telah dikenakan sanksi penghentian operasi, sementara tiga lainnya sedang dalam tahap investigasi,” kata Heppy.
Dalam sidak sebelumnya, Pertamina Patra Niaga bersama Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan melakukan berbagai uji, termasuk uji tera dan uji density, untuk memastikan kualitas dan kuantitas BBM sesuai standar.
Persiapan Satgas Nataru
Penertiban ini juga menjadi bagian dari persiapan Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru (Nataru) Pertamina. Satgas ini bertugas memantau langsung kondisi SPBU di seluruh wilayah untuk memastikan kebutuhan BBM masyarakat terpenuhi dengan baik selama masa liburan.
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024