Transformasi Kesehatan Pegawai Polri: Kolaborasi Lintas Stakeholder dan Pendekatan Holistik untuk Tingkatkan Kesejahteraan Personel
Bandung, suararepubliknews.com – Rabu (18/9/2024), Bertempat di aula Dit Lantas Polda Jawa Barat, Wakapolda Jabar Brigjen Pol Bariza Sulfi resmi membuka kegiatan Pelayanan Kesehatan secara Holistik yang digelar oleh Tim Holistik Polda Jabar. Pelayanan ini bertujuan untuk menilai dan meningkatkan kesejahteraan personel Polri melalui pendekatan kesehatan yang mencakup 9 dimensi kesehatan. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi berbagai instansi seperti Itwasda, Biro Rena, Biro SDM, Dit Intelkam, Bidpropam, Bidkeu, dan Sekolah Polisi Negara (SPN).
Metoda Penilaian Kesehatan Berdasarkan 9 Dimensi Kesehatan, Inovasi Gagasan Kabid Dokkes Polda Jabar
Program kesehatan holistik ini digagas oleh Kabid Dokkes Polda Jabar, Kombes Pol dr. Nariyana, M.Kes., sebagai bagian dari proyek perubahan dalam rangka Pendidikan Kepemimpinan Nasional Tingkat I.

Wakapolda Jabar menjelaskan bahwa proyek ini menilai kesehatan personel Polri tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga mencakup dimensi-dimensi kesehatan lainnya, yaitu:
- Kesehatan fisik
- Kesehatan mental emosional
- Kesehatan sosial
- Kesehatan lingkungan
- Kesehatan spiritual
- Kesehatan intelektual
- Kesehatan finansial
- Kesehatan pekerjaan
- Kesehatan nasionalisme
“Polri adalah institusi yang menjaga keamanan, ketertiban, hukum, dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk menjawab tantangan ini, kesehatan personel sebagai aset negara harus dijaga agar mereka dapat bertugas secara prima,” ujar Brigjen Pol Bariza Sulfi.
Pelayanan Holistik Perdana: Kolaborasi Lintas Fungsi untuk Kesejahteraan Personel
Program pelayanan kesehatan holistik yang perdana ini juga melibatkan para pakar yang merancang instrumen penilaian kesehatan yang komprehensif dan valid. Dengan penerapan instrumen ini, gangguan pada tiap dimensi kesehatan dapat terdeteksi secara efektif, memungkinkan penanganan yang lebih tepat sasaran.

Sebanyak 482.854 personel Polri di seluruh Indonesia merupakan aset yang harus dijaga kesehatannya, sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 2 Tahun 2002. Wakapolda Jabar menegaskan pentingnya menjaga kesejahteraan para pegawai negeri pada Polri (PNPP) melalui transformasi kesehatan ini agar dapat terus melayani dan menjawab tantangan tugas yang semakin kompleks.
Kolaborasi dengan Stakeholder Terkait untuk Menangani Permasalahan Kesehatan Personel
Pelaksanaan pelayanan kesehatan secara holistik ini melibatkan kolaborasi erat antara berbagai stakeholder terkait, termasuk Bidpropam dan Sekolah Polisi Negara (SPN). Kolaborasi ini bertujuan untuk memecahkan masalah kesehatan personel Polri di setiap dimensi yang telah ditetapkan.
Sebagai langkah awal mewujudkan kesehatan holistik bagi PNPP, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tonggak perubahan dalam menjaga kesejahteraan personel secara menyeluruh, mencakup fisik hingga kesehatan emosional dan spiritual.
Dengan pendekatan yang lebih luas ini, Polri berharap dapat menciptakan personel yang lebih sehat, sejahtera, dan siap menghadapi tantangan dalam menjalankan tugasnya. (Hms **)










