Prevalensi stunting di Kabupaten Humbang Hasundutan terus menurun, langkah intervensi terus diperkuat
Doloksanggul, suararepubliknews.com – Wakil Bupati Humbang Hasundutan, Dr. Oloan Paniaran Nababan, SH., MH, secara resmi membuka kegiatan Publikasi Data Stunting dan Evaluasi Intervensi Spesifik Stunting yang digelar di Aula Hutamas, Kompleks Perkantoran Tano Tubu, Doloksanggul, pada Senin (9/12/2024). Acara ini menjadi langkah strategis pemerintah daerah dalam mempercepat upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Data Stunting dan Upaya Deteksi Dini
Dalam laporannya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dr. Gunawan Sinaga, mengungkapkan bahwa pelaksanaan pengukuran stunting dilakukan setiap bulan melalui posyandu yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten. Berdasarkan hasil pengukuran pada September 2024, dari total 12.151 balita yang diukur (100%), prevalensi balita stunting tercatat sebesar 5,54% (673 anak). Data tersebut telah dikoordinasikan dengan tingkat desa dan kecamatan untuk ditindaklanjuti.
Wakil Bupati Humbahas, dalam sambutannya, menyoroti tren penurunan prevalensi balita stunting berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Angka stunting turun dari 29,60% pada 2022 menjadi 18,4% pada 2023. “Perlu perhatian kita semua agar balita dengan masalah gizi dapat dideteksi sedini mungkin dan mendapatkan penanganan tepat sehingga tidak terjadi perburukan kondisi,” ujarnya.
Intervensi Spesifik dan Digitalisasi Sistem Pemantauan
Dr. Oloan menjelaskan bahwa intervensi spesifik pencegahan stunting dilakukan secara serentak melalui puskesmas kepada sasaran utama, yaitu ibu hamil, balita, dan calon pengantin. Setiap puskesmas dan posyandu diwajibkan melakukan pencatatan dan pelaporan hasil penimbangan serta pengukuran ke dalam sistem e-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) pada hari yang sama. Sistem digital ini memastikan pemantauan data dilakukan secara real-time dengan tingkat entri mencapai 100%.
Kolaborasi Lintas Sektor
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk Camat dari berbagai kecamatan, kepala desa, serta perwakilan dari Dinas PMDP2A, Dinas Kominfo, dan Dinas Kesehatan. Kehadiran lintas sektor ini memperkuat kolaborasi untuk mempercepat penanganan masalah stunting di tingkat lokal.
Wakil Bupati juga menegaskan pentingnya sinergi semua pihak dalam memastikan intervensi berjalan efektif. “Kita semua punya tanggung jawab yang sama untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan menjadi generasi unggul di masa depan,” tambahnya.
Dengan komitmen pemerintah daerah dan dukungan lintas sektor, diharapkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Humbang Hasundutan terus mengalami penurunan hingga target nasional tercapai.
Pewarta: Demak Siburian
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024