Ledakan di Pelabuhan Bobong Menewaskan Benny Laos dan Lima Orang Lainnya, Termasuk Tokoh Politik Terkenal Maluku Utara
Taliabu, suararepubliknews.com – Persikota Tangerang akan menjamu Dejan FC dalam lanjutan Liga 2 Indonesia musim 2024/2025 pada Minggu, 13 Oktober 2024, pukul 15.00 WIB. Ledakan yang terjadi ketika speedboat sedang bersandar ini mengejutkan publik, terutama karena Benny Laos saat itu sedang dalam perjalanan untuk melanjutkan kampanyenya dalam pemilihan gubernur Maluku Utara.
Peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul siang hari ketika Benny Laos bersama rombongannya, termasuk istrinya, Sherly Djoanda Laos, menaiki speedboat Bela 72 di pelabuhan Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat. Speedboat ini tengah melakukan pengisian bahan bakar saat kejadian. Sayangnya, dalam proses tersebut, mesin kapal, kompor listrik, dan genset masih dalam kondisi menyala, yang akhirnya memicu ledakan besar yang meratakan seluruh bodi speedboat dalam waktu singkat.
Kronologi Insiden: Ledakan Dahsyat yang Menghancurkan Bela 72
Menurut Kapolres Taliabu AKBP Totok Handoyo, penyebab sementara ledakan diduga karena kelalaian dalam pengisian bahan bakar saat mesin speedboat masih menyala. Sebelumnya, Wakapolres Pulau Taliabu bersama timnya telah mendekati speedboat tersebut untuk memeriksa aktivitas di dalamnya dan memperingatkan kru kapal agar lebih berhati-hati. Namun, hanya lima menit setelah mereka meninggalkan kapal, ledakan dahsyat terjadi, disusul oleh kobaran api yang melumat habis speedboat dalam hitungan menit.
“Kondisi mesin, kompor listrik, dan genset di dalam speedboat masih menyala saat pengisian bahan bakar. Ledakan terjadi tidak lama setelah itu,” kata Totok dalam keterangannya.
Korban yang berhasil dievakuasi segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bobong, Puskesmas Bobong, dan klinik terdekat. Meski demikian, Benny Laos dan beberapa penumpang lainnya tidak bisa diselamatkan.
Daftar Korban Jiwa dan Luka-luka
Akibat insiden ini, enam orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk Benny Laos, sementara sembilan orang lainnya mengalami luka-luka dan masih dalam perawatan intensif. Berikut adalah daftar korban meninggal dunia dan yang terluka dalam ledakan tersebut:
Korban Meninggal Dunia:
- Benny Laos (Calon Gubernur Maluku Utara)
- Ester Tantri (Anggota DPRD Provinsi)
- Mudin A Wahid (Kader PPP Provinsi)
- Nasrun
- Mahsudin Ode Muisi
- Hamdani Buamona Bot (Anggota Polres Kepulauan Sula)
Korban Luka-luka yang Dirawat:
- Hendrata Thes (Calon Bupati Kepulauan Sula)
- Pangeran Amir
- Ibu Nursan
- Ibu Santi
- Merliana Miskupa
- Sherly Djoanda (Istri Benny Laos)
- Irfan
- Rakaya Sudarsono
Proses identifikasi korban masih berlangsung, dan tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah. “Saat ini, kami masih melakukan proses identifikasi untuk mengetahui jumlah pasti penumpang dan korban dalam speedboat,” ungkap Totok.
Benny Laos: Sosok Pengusaha dan Politisi Berpengaruh di Maluku Utara
Kehilangan Benny Laos menjadi duka mendalam bagi masyarakat Maluku Utara, terutama bagi mereka yang mendukungnya dalam Pilgub Maluku Utara 2024. Benny Laos dikenal sebagai politisi yang memiliki pengaruh besar di wilayah tersebut. Lahir di Ternate pada 8 Agustus 1972, Benny pernah menjabat sebagai Bupati Morotai pada periode 2017-2022. Sebelumnya, ia juga mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Maluku Utara pada Pilkada 2013-2018, mendampingi Syamsir Andili.
Benny Laos juga dikenal sebagai salah satu pejabat terkaya di Indonesia. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2021, Benny tercatat memiliki kekayaan lebih dari Rp500 miliar. Ia memiliki aset dalam bentuk surat berharga senilai Rp248 miliar, serta tanah seluas 138 bidang yang ditaksir mencapai Rp158 miliar. Selain itu, Benny juga memiliki berbagai kendaraan mewah, termasuk Hummer Jeep seharga Rp1,2 miliar dan dua unit Toyota Alphard senilai Rp850 juta.
Sebagai pengusaha sukses, Benny menjabat sebagai Direktur Utama PT Bela Cipta Sarana dan pemilik Hotel Grand Dafam Bela Ternate, sebuah hotel bintang empat yang berdiri sejak 19 Desember 2007 di Kota Ternate.
Proses Evakuasi dan Investigasi
Proses evakuasi korban masih berlangsung hingga saat ini, dengan bantuan tim dari Damkar, TNI, Polri, dan masyarakat setempat. Kapolres Taliabu menyatakan bahwa penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan penyebab pasti ledakan, meski dugaan awal mengarah pada kelalaian dalam prosedur pengisian bahan bakar. “Pemadaman api dan evakuasi terus dilakukan oleh tim kami. Investigasi lanjutan sedang berlangsung untuk mencari tahu detail kejadian,” kata Totok.
Tragedi ini tentu menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar Benny Laos, serta seluruh masyarakat Maluku Utara yang berharap dapat melihat Benny memimpin provinsi tersebut. Kini, perjuangan politik Benny harus terhenti secara tragis di tengah persaingan Pilgub Maluku Utara 2024.
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024










