Cimahi, suararepubliknews.com – Pemerintah Daerah Kota Cimahi terus berupaya menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045 melalui berbagai strategi. Salah satu langkah konkret yang ditempuh adalah dengan menjadikan keluarga-keluarga di Kota Cimahi sebagai keluarga yang harmonis melalui pola pengasuhan anak yang seimbang. Melalui program “Laki-Laki Menunjang Pemberdayaan Perempuan” yang digagas oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi, digelar Seminar Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak Remaja di Aula Gedung A Kantor Pemerintah Daerah Kota Cimahi, Rabu (07/08).
Peran Penting Ayah dalam Pengasuhan Anak Remaja
Seminar ini dihadiri oleh 85 orang, yang terdiri dari perwakilan para ayah yang memiliki anak remaja sebagai anggota dari kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) Kota Cimahi.
Seminar ini bertujuan untuk mengedukasi para ayah mengenai pentingnya peran mereka dalam pengasuhan anak remaja, serta memperjelas peran ayah dalam perkembangan emosional, sosial, dan psikologis anak.
Penjabat Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, menekankan bahwa menyiapkan Generasi Emas Cimahi Campernik 2045 memerlukan keterlibatan banyak pihak, termasuk dari unit terkecil masyarakat, yaitu keluarga. “Peran ayah sebagai panutan, imam, dan pemimpin keluarga sangat strategis dalam mendampingi anak-anak remaja melewati masa-masa sulit,” ungkap Dicky. Menurutnya, ayah harus hadir secara aktif dalam memberikan nasihat dan dukungan, terutama dalam menghadapi tantangan yang kompleks di era modern ini.
Ayah sebagai Pilar Utama dalam Membangun Keluarga Harmonis
Kepala DP3AP2KB Kota Cimahi, Fitriani Manan, turut menegaskan bahwa peran ayah tidak hanya sebatas mencari nafkah, tetapi juga dalam pola pengasuhan yang seimbang. “Ayah adalah sosok yang patut dicontoh dan menjadi panutan bagi anak-anaknya,” ujar Fitriani. Keterlibatan aktif dari para ayah, menurutnya, dapat berkontribusi pada pembentukan karakter dan kepercayaan diri anak serta membantu mereka mengatasi tantangan yang dihadapi di masa remaja.
Tantangan dan Harapan dalam Pelaksanaan Program
Meskipun demikian, Fitriani mengakui bahwa masih banyak ayah yang merasa tugas mereka hanya sebatas memberi nafkah. Padahal, kehadiran ayah sangat penting untuk membentuk keluarga yang harmonis dan memastikan anak-anak tumbuh berkembang sesuai harapan. Ia juga mengungkapkan tantangan dalam menyosialisasikan program ini, terutama karena banyak ayah yang sibuk bekerja.
Melalui program ini, DP3AP2KB membentuk Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) di Posyandu-posyandu Kota Cimahi sebagai sarana untuk mengedukasi para ayah mengenai pola pengasuhan yang seimbang. “BKR ini idealnya ada di semua Posyandu, dan secara bertahap akan kami upayakan untuk melibatkan lebih banyak ayah,” jelas Fitriani.
Ia berharap dengan meningkatnya kepedulian para ayah terhadap keluarga, keharmonisan rumah tangga di Kota Cimahi akan semakin meningkat, sehingga dapat menciptakan rumah tangga yang harmonis dan berkualitas. “Diharapkan dapat menimbulkan dampak yang positif terhadap keberlangsungan rumah tangga yang harmonis dan berkualitas serta mampu meningkatkan keahlian para ayah dalam mensejahterakan istri dan anaknya,” tutupnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber seperti Kepala BNN Kota Cimahi, Letkol CPM Yulius Amra, SH, dan Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. H. Aam Kurnia, M.Pd. (Bid IKPS/ Tera)