Pelaku diduga sakit hati, satu korban tewas di tempat, dan dua lainnya kritis di rumah sakit
Deliserdang, suararepubliknews.com – Insiden memilukan mengguncang Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, pada Senin pagi (9/12/2024). Tiga kakak beradik menjadi korban penusukan brutal oleh seorang pria yang diduga tetangga mereka. Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.
Kronologi Kejadian: Kekejian di Depan Rumah
Nathan Simarmata (6 tahun), Owen Simarmata (4 tahun), dan Deren Simarmata (2 tahun) tengah bermain di depan rumah mereka setelah membeli jajanan di warung dekat rumah. Tiba-tiba, RD (41), yang merupakan tetangga korban, menyerang ketiganya dengan senjata tajam. Akibat penyerangan ini, Deren tewas di tempat, sementara Nathan dan Owen mengalami luka parah dan dilarikan ke RS Murni Teguh Medan dalam kondisi kritis.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Jhonson Sitompul, menjelaskan bahwa kedua korban yang selamat saat ini dirawat intensif di ruang operasi akibat luka serius, termasuk tusukan yang mengenai organ vital. “Awalnya, korban dibawa ke RS Mitra Medika, namun karena kondisi yang kritis, mereka dirujuk ke RS Murni Teguh Medan untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Kapolsek.
Motif Pelaku: Sakit Hati Akibat Ejekan
Menurut hasil pemeriksaan awal, RD mengaku melakukan tindakan keji tersebut karena merasa sakit hati terhadap ketiga anak tersebut. Ia mengklaim sering menjadi bahan ejekan, yang membuat emosinya memuncak hingga nekat melakukan aksi brutal itu. Polisi berhasil menangkap RD tak lama setelah kejadian, dan kini ia ditahan di Polsek Percut Sei Tuan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kesaksian Warga: Horor yang Menyayat Hati
Salah seorang warga menyatakan bahwa penyerangan terjadi begitu cepat, meninggalkan jejak luka yang mengenaskan. “Kami tak percaya ini terjadi. Deren meninggal dengan luka sangat parah, sementara Nathan dan Owen juga mengalami luka yang tidak kalah serius,” ungkap seorang saksi dengan nada pilu. Warga lainnya juga tak mampu menahan tangis melihat tragedi ini.
Trauma Mendalam dan Proses Hukum
Kejadian ini menyisakan trauma berat bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Polisi masih terus mendalami latar belakang pelaku untuk memastikan keadilan bagi korban. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengendalian emosi dan larangan kekerasan, terutama terhadap anak-anak yang tidak berdaya.
Pewarta: Riyana
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024