Fitur Araneiform yang Tampak Seperti Laba-Laba di Mars Kini Dapat Dijelaskan Melalui Eksperimen di Laboratorium, Membuka Pemahaman Baru tentang Geologi Kutub Selatan Planet Merah
NASA, suararepubliknews.com – Selama bertahun-tahun, citra satelit Mars menunjukkan adanya formasi aneh mirip laba-laba di permukaan planet, khususnya di wilayah kutub selatan. Fitur-fitur geologis ini, yang dikenal sebagai araneiform, selalu muncul saat musim semi dan membingungkan para ilmuwan. Tidak ada kehidupan di balik penampakan menyeramkan ini, melainkan sebuah fenomena unik yang terbentuk dari debu Mars. Berkat simulasi terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan NASA, misteri pembentukan araneiform akhirnya terpecahkan.
Para ilmuwan telah berhasil menciptakan kembali fenomena araneiform di laboratorium di Bumi. Penelitian ini dipimpin oleh Lauren Mc Keown dari Jet Propulsion Laboratory NASA. “Laba-laba ini adalah fitur geologi yang aneh dan indah,” ujar Mc Keown. “Eksperimen kami membantu menyempurnakan model yang menjelaskan bagaimana bentuk-bentuk ini tercipta di Mars.”
Karbon Dioksida yang Membeku: Kunci Terbentuknya Laba-Laba di Mars
Perbedaan besar antara kondisi di Bumi dan Mars menjadi kunci dalam memahami fenomena ini. Di Mars, suhu dingin ekstrem menyebabkan karbon dioksida di atmosfer membeku menjadi es selama musim dingin. Ketika musim semi tiba, es ini menyublim langsung menjadi gas, tanpa melalui fase cair.
Penjelasan mengenai pembentukan laba-laba Mars, atau araneiform, dikenal sebagai model Kieffer, dinamai dari ilmuwan Hugh Kieffer yang merumuskannya pada 2006. Selama musim dingin, karbon dioksida membeku di permukaan, dan saat musim semi datang, gas yang terbentuk dari sublimasi karbon dioksida terperangkap di bawah lapisan es.
Tekanan gas yang meningkat menyebabkan retakan kecil di es, yang memuntahkan material debu gelap ke permukaan dan membentuk pola yang menyerupai laba-laba.
Eksperimen Laboratorium Membawa Kebenaran Araneiform ke Bumi
Untuk mereplika proses ini, Mc Keown dan timnya menggunakan alat bernama Dirty Under-vacuum Simulation Testbed for Icy Environments (DUSTIE). Alat ini dirancang khusus untuk meniru kondisi atmosfer Mars, termasuk suhu dan tekanan. Mereka menggunakan simulant tanah Mars dan mendinginkannya dalam nitrogen cair sebelum menyuntikkan karbon dioksida yang kemudian membeku di atas tanah simulant. Saat ruangan dihangatkan, gas yang tersublimasi menciptakan ledakan kecil, membentuk pola sulur-sulur debu yang menyerupai laba-laba Mars.
Yang mengejutkan, gas meledak dari dalam lapisan debu, bukan dari permukaan seperti yang semula diperkirakan. Hasil ini menegaskan bahwa model Kieffer akurat dalam menjelaskan fenomena araneiform, serta fitur musiman lainnya di Mars.
Penemuan ini dipublikasikan di The Planetary Science Journal dan membawa pemahaman baru mengenai proses geologis yang terjadi di Mars, terutama di wilayah kutub selatannya. Penelitian lanjutan diharapkan dapat menyempurnakan eksperimen ini untuk mempelajari fitur-fitur unik Mars dengan lebih mendalam.
Dengan kemajuan ini, Mars terus mengungkap misteri-misteri geologisnya, mendekatkan kita pada pemahaman penuh tentang planet merah ini.**
Sumber: https://www.sciencealert.com/nasa-can-finally-explain-why-creepy-spiders-on-mars-keep-appearing