Home / Tak Berkategori

Selasa, 28 Mei 2024 - 14:06 WIB

Netanyahu Mengatakan Serangan Mematikan Israel di Rafah adalah Dampak dari ‘Kesalahan Tragis’

Israel bersikeras bahwa mereka mematuhi hukum internasional bahkan ketika mereka menghadapi pengawasan di pengadilan-pengadilan tertinggi di dunia, yang salah satunya minggu lalu menuntut agar mereka menghentikan serangan di Rafah.

Yerusalem, SuaraRepublikNews.com, – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Senin (27/05) bahwa sebuah “kesalahan tragis” telah terjadi dalam sebuah serangan Israel di kota Rafah, Gaza selatan, yang menghanguskan sebuah kamp penampungan pengungsi Palestina dan, menurut para pejabat setempat, menewaskan sedikitnya 45 jiwa.

 

Dilansir dari Apnews, aksi ini semakin menambah derasnya kritik internasional yang dihadapi Israel atas perangnya dengan Hamas, bahkan sekutu-sekutu terdekatnya pun mengungkapkan rasa geram atas jatuhnya korban jiwa di pihak warga sipil.

 

Netanyahu tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai pelanggaran tersebut. Militer Israel pada awalnya mengatakan bahwa mereka telah melakukan serangan udara yang tepat terhadap sebuah kompleks Hamas, menewaskan dua gerilyawan senior. Ketika rincian serangan dan tembakan itu muncul, militer mengatakan bahwa mereka telah membuka penyelidikan atas tewasnya warga sipil.

 

Ledakan pada Minggu malam, yang menjadi salah satu yang paling mematikan dalam perang, telah meningkatkan jumlah korban jiwa Palestina secara keseluruhan dalam perang di atas 36.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara pejuang dan non- pejuang dalam rekapitulasi.

 

“Terlepas dari upaya terbaik kami untuk tidak menyakiti warga sipil yang tidak bersalah, tadi malam terjadi kesalahan yang tragis,” kata Netanyahu pada hari Senin dalam pidatonya di parlemen Israel. “Kami sedang menyelidiki insiden tersebut dan akan mendapatkan kesimpulan karena ini adalah kebijakan kami.”

 

Mohammed Abuassa, yang bergegas ke tempat kejadian di kawasan barat laut Tel al-Sultan, mengatakan bahwa tim SAR ” menyelamatkan orang-orang yang berada dalam kondisi yang tak tertolong.”

 

” Kami mengeluarkan anak-anak yang sudah hancur berkeping-keping. Kami menarik orang-orang muda dan orang tua. Kobaran api di kamp itu tidak masuk akal,” katanya.

 

Sedikitnya 45 orang tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza dan layanan penyelamatan Bulan Sabit Merah Palestina. Kementerian tersebut mengatakan bahwa korban tewas termasuk sedikitnya 12 wanita, delapan anak-anak dan tiga orang dewasa, dengan tiga jasad lainnya yang terbakar dan tidak dapat dikenali.

 

Secara terpisah, jaksa penuntut utama di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sedang mencari surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, serta tiga pemimpin Hamas, atas dugaan kejahatan yang terkait dengan perang. ICC hanya melakukan intervensi ketika menyimpulkan bahwa negara yang bersangkutan tidak mampu atau tidak mau mengadili kejahatan-kejahatan tersebut.

 

Israel mengatakan bahwa mereka telah melakukan yang terbaik untuk mematuhi hukum perang. Para pemimpin Israel juga mengatakan bahwa mereka menghadapi musuh yang tidak memiliki komitmen seperti itu, yang menempatkan dirinya di wilayah sipil dan menolak untuk membebaskan sandera Israel tanpa syarat. (Stg)

Share :

Baca Juga

Sekda Kota Cimahi Lepas 202 Calon Jamaah Haji
Anggota Komisi 1 DPRD Lebak Fraksi PDIP, Minta Pemerintah Tertibkan Tambang Pasir Liar
Kritik DPRD Lebak: KPU Dituding Hamburkan Dana Hibah Pilkada
Bhabinkamtibmas dan Babinsa Sambangi Warga Desa Sukamanah untuk Tingkatkan Kamtibmas
Kabupaten Bekasi Rayakan Hari Jadi ke-74 dengan Lomba Kampung Bersih yang Semakin Berani!
Antusiasme Masyarakat 3 Desa Penerima BLT BBM,PKH dan BPNT.Kecamatan Wanasalam
Karangtaruna Dusun Kresikan Laksanakan Penambalan Jalan
Diplomat Korea Utara Membelot ke Korea Selatan

Contact Us