Paus Fransiskus Menyerukan Perdamaian di Tanah Suci, Menekankan Pentingnya Dialog Antarumat Beragama
Vatikan, suararepubliknews.com – Pemimpin spiritual umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, menyatakan bahwa negosiasi gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung seharusnya tidak dihentikan. Pada hari Minggu (1/9), Paus Fransiskus kembali mengajukan seruan mendesak untuk gencatan senjata segera, pembebasan sandera, dan bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza, yang saat ini tengah dilanda krisis kesehatan serius, termasuk penyebaran penyakit seperti polio.
Dalam khotbahnya, Paus Fransiskus menekankan pentingnya upaya internasional untuk memastikan kedamaian dan stabilitas di Tanah Suci, termasuk Yerusalem, yang dia sebut sebagai kota suci bagi umat Kristen, Yahudi, dan Muslim. Paus menekankan perlunya menjaga Yerusalem sebagai tempat pertemuan yang damai dan saling menghormati di antara ketiga agama besar dunia tersebut.
“Biarkan ada kedamaian di Tanah Suci, biarkan ada kedamaian di Yerusalem,” kata Paus Fransiskus, menyerukan komunitas internasional untuk bekerja sama dalam mencapai perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Upaya Internasional untuk Gencatan Senjata
Saat ini, negosiasi mengenai gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sedang berlangsung dengan keterlibatan Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar. Paus Fransiskus menekankan bahwa upaya ini harus dilanjutkan tanpa henti, demi meringankan penderitaan warga sipil yang terjebak dalam konflik berkepanjangan.
Paus juga menyoroti pentingnya menjaga bantuan kemanusiaan yang tak terputus ke Gaza, di mana situasi kesehatan terus memburuk akibat konflik yang sedang berlangsung. Dengan semakin banyaknya penyakit yang menyebar, bantuan kemanusiaan menjadi lebih mendesak dari sebelumnya.
Paus Fransiskus mengajak seluruh pihak untuk tidak menyerah dalam upaya mencapai perdamaian dan keadilan di Tanah Suci, serta terus mendukung dialog dan kerja sama antarumat beragama di Yerusalem, sebagai langkah menuju perdamaian yang abadi. (Stg)