Teheran, suararepubliknews.com – Pemungutan suara dalam pemilihan presiden putaran kedua Iran diperpanjang hingga pukul 10 malam waktu setempat (02:30 WIB) pada Jumat (05/07), menurut kantor pusat pemilihan negara itu. Perpanjangan ini disetujui oleh Menteri Dalam Negeri setelah permintaan diajukan oleh komisi pemilu.
Perpanjangan Waktu Pemungutan Suara
Tempat pemungutan suara awalnya dibuka pada pukul 8 pagi (12:30 WIB) dan dijadwalkan tutup pada pukul 6 sore (22:30 WIB) sesuai dengan norma konstitusional yang menetapkan proses pemungutan suara berlangsung selama 10 jam. Namun, seperti pemilihan presiden dadakan pada 28 Juni lalu, waktu pemungutan suara kali ini juga diperpanjang. Pada pemilihan presiden sebelumnya, pemungutan suara diperpanjang tiga kali dan berakhir pada tengah malam, meskipun jumlah pemilih hanya berkisar 40 persen, terendah sejak Revolusi Iran 1979.
Dua Kandidat Bersaing Ketat
Dua kandidat yang bersaing untuk kursi kepresidenan adalah Masoud Pezeshkian, seorang anggota parlemen reformis dan mantan Menteri Kesehatan, serta Saeed Jalili, mantan negosiator nuklir konservatif dan kepala badan keamanan. Keduanya memperoleh suara terbanyak dari empat kandidat dalam pemilihan presiden cepat pada 28 Juni, namun gagal mencapai angka 50 persen yang diperlukan untuk menang langsung.
Jumlah Pemilih dan Tempat Pemungutan Suara
Menurut data resmi, sekitar 61 juta orang berhak memilih dalam pemilu tahun ini. Pada pemilu 2021, tercatat 59,3 juta pemilih terdaftar. Sebanyak 58.640 tempat pemungutan suara telah dibuka di seluruh negeri untuk memfasilitasi proses pemungutan suara, dengan lebih dari 6.000 di antaranya berada di Teheran saja.
Penghitungan Suara
Penghitungan suara akan dimulai segera setelah antrean pemungutan suara ditutup. Kementerian Dalam Negeri akan mengumumkan hasil secara bertahap hingga hasil akhir diumumkan pada Sabtu pagi waktu setempat (Sabtu siang WIB).
Pemilihan presiden ini menjadi sangat penting setelah kematian Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada Mei lalu. Masyarakat Iran kini menunggu hasil akhir pemilu yang akan menentukan arah masa depan politik negara tersebut. (Stg)
Sumber: Anadolu Agency










