Home / Tangerang Raya

Kamis, 5 Juni 2025 - 09:18 WIB

Proyek Rehabilitasi Gedung SDN Sepatan 1 Sarat Pelanggaran K3, Lemahnya Pengawasan Instansi Terkait,ada apa Bro????

TANGERANG,Suara Republik News -Aktivitas proyek rehabilitasi gedung SDN Sepatan 1, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, menuai sorotan tajam dari para penggiat kontrol sosial. Berdasarkan pantauan langsung awak media di lapangan, proyek yang seharusnya berorientasi pada peningkatan fasilitas pendidikan justru mencerminkan praktik kerja yang mengabaikan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Terlihat jelas para pekerja di lokasi tidak mengenakan alat pelindung diri (APD) standar seperti helm, sepatu safety, rompi reflektif, atau pengaman kerja lainnya. Salah satu pekerja bahkan terlihat memanjat konstruksi tanpa pengaman, hanya mengandalkan pegangan tangan antar pekerja lain, yang jelas sangat membahayakan keselamatan jiwa mereka.

Praktik kerja semacam ini bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, khususnya pada Pasal 3 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap tempat kerja wajib memenuhi syarat keselamatan kerja untuk menjamin keselamatan tenaga kerja. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenakan sanksi pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 14 UU tersebut, yaitu pidana kurungan maksimal tiga bulan atau denda maksimal Rp100.000 (angka ini tetap berlaku sesuai UU meski dinilai tidak relevan secara inflasi saat ini).

Ketidaktertiban semakin kentara dengan tidak adanya papan informasi proyek di lokasi kegiatan. Hal ini melanggar ketentuan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya dalam Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, yang mewajibkan transparansi pelaksanaan proyek melalui pemasangan papan informasi sebagai bentuk akuntabilitas publik.

Lebih mengecewakan lagi, saat dikonfirmasi oleh awak media, para pekerja tidak mampu menjelaskan spesifikasi teknis pekerjaan yang mereka lakukan. Hal ini mengindikasikan dugaan kuat bahwa mereka tidak dibekali informasi maupun pelatihan teknis sesuai SOP konstruksi.

Baca Juga  Kapolsek Mauk Jadi Pembina Upacara di SMK Permata Kemiri, Sampaikan Pesan Kamtibmas pada Pelajar

Aktivis, mengecam keras lemahnya pengawasan dari instansi terkait, baik Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. “Pemerintah daerah seharusnya tidak tutup mata terhadap keselamatan kerja dan transparansi anggaran. Ini bukan hanya soal fisik bangunan, tetapi nyawa manusia dan kepercayaan publik terhadap proses pembangunan,” ujar Dedi di lokasi,Jumat 30-05-2025

Untuk itu, Dirinya mendesak agar instansi terkait segera melakukan inspeksi lapangan, memberikan sanksi tegas terhadap oknum kontraktor nakal, serta memperbaiki sistem pengawasan agar kejadian serupa tidak terus berulang.

Saat di konfirmasi Sekdis Pendidikan Kabupaten Tangerang akan menindak lanjuti informasi tersebut kepada pihak pelaksana proyek,

” Terimakasih infonya, nanti akan saya sampaikan kepada pihak pelaksana,” Jawabnya dalam balasan Chatt WhatsApp.

( Holid ).

Share :

Baca Juga

Tangerang Raya

SMPN 3 Rajeg  Ajang Bisnis Penjualan  Seragam Batik Olahraga Sebesar Rp.600 Ribu.

Tangerang Raya

Pemkab Tangerang Luncurkan Layanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil di Seluruh Kecamatan

Tangerang Raya

Sampaikan Arahan dan Penekanan IPTU Iman Sodikin Pimpin Apel Pagi Polsek Panongan

Tangerang Raya

Kapolresta Tangerang Laksanakan Program “Subuh Keliling” di Masjid Ash-Shomad Citra Raya, Ajak Warga Jaga Kondusifitas dan Awasi Generasi Muda

Tangerang Raya

Tindakan Melanggar Aturan, Izin PBG Tiga Lantai Tetapi Dibangun Empat Lantai

Tangerang Raya

Lebih dari 80 Peserta Ikuti Pelatihan Jurnalistik SMSI Dihadiri Tokoh Pers dan Didukung ASG PIK 2

Tangerang Raya

Bupati Tangerang Apresiasi Muslimat NU Atas Kontribusi Dalam Pembangunan dan Pemberdayaan

Banten

PT Tri Excella Harmony Tidak Bertanggung Jawab Kepada Pekerja yang Mengalami Cacat Permanen.

Contact Us