Brasil, suararepubliknews.com – Berton-ton ikan mati di sepanjang salah satu sungai utama di negara bagian Sao Paulo, Brasil, akibat dugaan pembuangan limbah industri secara ilegal dari sebuah pabrik gula dan etanol, demikian diungkapkan pihak berwenang dan jaksa penuntut pada hari Rabu (17/07).
Dampak Lingkungan yang Signifikan
Analisis awal memperkirakan bahwa antara 10 hingga 20 ton ikan mati di Sungai Piracicaba, menurut pernyataan jaksa Sao Paulo. Penyelidikan awal menunjukkan adanya “pembuangan air limbah yang tidak wajar” dari pabrik Sao Jose milik Estiva di komunitas Rio das Pedras, yang kemudian mengalir ke Sungai Piracicaba.
“Butuh waktu bertahun-tahun bagi lingkungan untuk pulih,” kata Adriano Queiroz, direktur perizinan di badan lingkungan hidup Sao Paulo, dalam sebuah panggilan video. Karena jumlah ikan yang mati dan beragamnya spesies yang terdampak, dampak terhadap keanekaragaman hayati menjadi signifikan, tambahnya.
Reaksi dan Tindakan Pihak Berwenang
Estiva, perusahaan yang mengoperasikan pabrik tersebut, tidak menanggapi beberapa permintaan komentar dari AP. Pada hari Rabu, hamparan bangkai ikan yang mengambang menutupi jalur air, mengotori aliran sungai.
“Bencana lingkungan yang menyedihkan ini telah menggerakkan semua orang karena keseriusan dan luasnya dampak yang ditimbulkan,” kata jaksa penuntut, seraya menambahkan bahwa situasi para nelayan dan masyarakat setempat juga ”sangat mengkhawatirkan.”
Penyelidikan dan Tindakan Hukum
Jaksa penuntut telah meminta laporan lengkap mengenai kondisi di perairan dan menunggu informasi teknis lebih lanjut sebelum mengambil langkah selanjutnya terkait pertanggungjawaban perdata dan pidana.
Polisi sedang menyelidiki untuk menentukan apakah ada kejahatan lingkungan yang dilakukan, kata sekretaris keamanan publik Sao Paulo dalam sebuah pernyataan. Perusahaan terancam denda yang cukup besar.
Upaya Penanggulangan Awal
Badan lingkungan hidup negara bagian Sao Paulo, yang dalam bahasa Portugis dikenal dengan nama CETESB, pertama kali menerima laporan tentang kematian massal dan bau menyengat yang berasal dari sungai pada tanggal 7 Juli.
Pada hari yang sama, badan tersebut meminta pembangkit listrik tenaga air Salto Grande untuk meningkatkan jumlah air yang dialirkan untuk mengencerkan polusi.
Peningkatan Kualitas Air
Pada tanggal 9 Juli, data menunjukkan adanya peningkatan jumlah oksigen terlarut, yang mendukung kondisi kelangsungan hidup ikan, kata CETESB. Namun, muncul laporan kematian massal lainnya di Tanqua, sekitar 60 kilometer dari kota Piracicaba, tempat pertama kali berita tentang ikan mati itu mengemuka.
Sungai yang Penting bagi Kehidupan dan Perekonomian
Sungai Piracicaba melintasi kawasan lindung bernama Tanqua, yang dijuluki Pantai Pantanal mini di Sao Paulo, setelah lahan basah tropis yang terkenal dengan margasatwa yang melimpah dan pemandangan alam yang memukau. Sungai ini mengalir melalui salah satu wilayah tertua di negara bagian Sao Paulo dan merupakan rute navigasi bagi kapal uap kecil dan pemasok air bagi perkebunan tebu dan kopi, menurut badan statistik nasional negara tersebut. Cekungannya meliputi area seluas 12.531 kilometer persegi.
Kekeringan parah di Amazon juga membunuh ikan dalam jumlah besar tahun lalu. Bangkai ikan-ikan tersebut mencemari sumber air yang memasok kebutuhan ribuan orang. (Stg)
Sumber: APnews “Tons of dead fish cover major river in Brazil after alleged dumping of industrial waste”