Meninggalnya seorang pria di Meksiko disebabkan oleh jenis flu burung yang disebut H5N2 yang belum pernah ditemukan pada manusia, demikian pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Rabu (05/06).
PBB, Suararepubliknews.com – WHO mengatakan bahwa masih belum jelas bagaimana pria tersebut terinfeksi, meskipun H5N2 telah dilaporkan terjadi pada unggas di Meksiko.
Ada banyak jenis flu burung. H5N2 bukanlah jenis yang sama dengan yang telah menginfeksi beberapa kawanan sapi perah di AS. Jenis itu disebut H5N1 dan tiga buruh tani telah terkena infeksi ringan.
Varietas flu burung lainnya telah menewaskan banyak orang di seluruh dunia pada tahun-tahun sebelumnya, termasuk 18 orang di China selama wabah H5N6 pada tahun 2021, menurut linimasa wabah flu burung dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Pejabat kesehatan Meksiko memperingatkan WHO bahwa seorang pria berusia 59 tahun yang meninggal di sebuah rumah sakit di Mexico City mengidap virus tersebut meskipun tidak terbukti terpapar unggas atau hewan lainnya.
Menurut anggota keluarga, rilis WHO mengatakan, korban telah terbaring di tempat tidur karena alasan yang tidak terkait sebelum mengalami demam, sesak napas, dan diare pada tanggal 17 April. Departemen kesehatan pemerintah Meksiko mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia memiliki penyakit yang mendasari, termasuk gagal ginjal kronis, diabetes dan tekanan darah tinggi.
Perawatan di rumah sakit dilakukan pada tanggal 24 April dan pria tersebut meninggal pada hari yang sama.
Tes awal menunjukkan jenis flu yang tidak teridentifikasi yang kemudian dikonfirmasi oleh tes laboratorium beberapa minggu kemudian bahwa itu adalah H5N2.
WHO mengatakan bahwa risiko terhadap orang-orang di Meksiko rendah, dan sejauh ini tidak ada kasus lebih lanjut pada manusia yang ditemukan meskipun telah dilakukan tes terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan korban di rumahnya dan di rumah sakit.
Dikutip dari Usnews, telah terjadi tiga wabah H5N2 pada unggas di beberapa wilayah Meksiko pada bulan Maret, namun pihak berwenang belum dapat menemukan hubungannya. Para pejabat Meksiko juga memantau keberadaan unggas di dekat danau dangkal di pinggiran wilayah Meksiko.
Setiap kali flu burung beredar pada unggas, ada risiko bahwa orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan kawanan unggas dapat terinfeksi. Otoritas kesehatan mengamati dengan seksama tanda-tanda bahwa virus-virus tersebut berevolusi untuk menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain, dan para ahli mengkhawatirkan semakin banyaknya spesies mamalia yang terjangkit virus flu burung. (Stg)










