Ukraina, suararepubliknews.com – Pada hari Rabu (03/07), serangan rudal dan drone Rusia di kota Dnipro, Ukraina timur, menewaskan lima warga sipil dan melukai 47 orang lainnya, termasuk seorang gadis berusia 14 tahun. Pihak berwenang melaporkan bahwa ledakan tersebut menghancurkan beberapa jendela pusat perbelanjaan, menyebabkan pecahan kaca berhamburan ke jalan. Foto-foto yang diterbitkan oleh pejabat setempat menunjukkan kerusakan signifikan di berbagai bangunan, termasuk dua sekolah dan tiga taman kanak-kanak yang jendelanya hancur. Puing-puing juga menghantam unit perawatan intensif rumah sakit anak, dan kebakaran terjadi di rumah sakit lain.
Rekaman Serangan dan Dampak pada Infrastruktur
Video yang diposting di media sosial oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy menunjukkan sebuah rudal dengan jejak api melintas di atas bangunan di kota terbesar keempat Ukraina, dengan puing-puing terbang ke udara akibat dampaknya. Wali Kota Dnipro, Borys Filatov, mengungkapkan bahwa serangan siang hari tersebut tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik tetapi juga menimbulkan ketakutan dan trauma di kalangan warga setempat. Kerusakan pada fasilitas pendidikan dan kesehatan menambah daftar panjang infrastruktur sipil yang terkena dampak perang.
Kekerasan yang Meluas di Wilayah Lain
Selain serangan di Dnipro, wilayah Kharkiv di timur laut juga mengalami penembakan berat. Penembakan Rusia menghantam gedung dewan desa, menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya, kata kepala daerah Oleh Syniehubov. Dikutip dari media APnews, di desa Ruska Lozova, sebuah bom luncur Rusia menghantam bangunan tempat tinggal, melukai setidaknya dua orang, dengan kemungkinan korban lainnya terjebak di bawah reruntuhan. Serangan ini menunjukkan bagaimana konflik terus menyebar dan mempengaruhi berbagai wilayah di Ukraina.
Statistik dan Korban Perang
Perang yang kini memasuki tahun ketiga sejak Rusia menginvasi Ukraina telah menewaskan lebih dari 10.000 warga sipil dan melukai sekitar 20.000 lainnya, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Konflik ini tidak hanya menyebabkan kerugian nyawa tetapi juga krisis kemanusiaan yang mendalam, dengan ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka dan kehilangan akses ke layanan dasar.
Bantuan Internasional dan Dukungan Finansial
Di tengah kekacauan ini, Ukraina menerima $2,2 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF) di bawah fasilitas kredit yang sedang berlangsung, kata Perdana Menteri Denys Shmyhal. Program kredit ini mengantisipasi pencairan total $16 miliar, tetapi Ukraina harus memenuhi tolok ukur ekonomi dan fiskal utama yang ditetapkan oleh IMF sebelum setiap bagian dana dirilis. Dana terbaru ini akan digunakan untuk pembayaran kesejahteraan, gaji dokter, dan guru, serta berbagai kebutuhan mendesak lainnya. (Stg)










