Relawan Tagana Lebak siapkan 1.200 nasi bungkus setiap hari untuk pengungsi, pastikan kebutuhan pangan korban bencana pergerakan tanah terpenuhi
Lebak, suararepubliknews.com – Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendirikan dapur umum guna membantu korban bencana pergerakan tanah yang mengungsi di Desa Cidikit, Kecamatan Bayah, dan Desa Penyaungan, Kecamatan Cihara. Dapur umum ini telah beroperasi selama lima hari terakhir untuk menyediakan makanan bagi para pengungsi.
“Kami setiap hari mendistribusikan sebanyak 1.200 nasi bungkus untuk para pengungsi di lokasi-lokasi pengungsian,” ujar Ketua Relawan Tagana Kabupaten Lebak, Iwan Hermansyah, Kamis (12/12/2024).
Dapur umum Tagana dilengkapi dengan peralatan memasak seperti kompor gas, tempat mencuci, serta perlengkapan lain yang memungkinkan proses memasak dilakukan di lapangan. Tim relawan terdiri atas 30 orang—15 perempuan dan 15 laki-laki—yang memiliki keterampilan memasak berbagai jenis menu makanan.
Posko Pengungsian dan Menu Sederhana yang Memadai
Saat ini, Tagana memfokuskan layanan dapur umum di dua posko utama: Posko 1 di Panyaungan-Cihara untuk melayani 24 kepala keluarga (KK) dengan total 81 jiwa, dan Posko 2 di Cidikit-Bayah yang melayani 67 KK dengan total 180 jiwa. Para pengungsi sementara menempati gedung sekolah dan tenda sebagai tempat tinggal darurat.
Relawan dapur umum seperti Mimi Sumiati dari Posko 1 memastikan distribusi makanan untuk pengungsi dilakukan tiga kali sehari—sarapan, makan siang, dan makan malam.
“Menu yang kami sajikan sederhana, terdiri dari sayuran, telur, ayam, ikan, tempe, tahu, buah, dan lalapan. Meskipun sederhana, pengungsi merasa puas karena makanan diolah dengan bersih dan lezat,” katanya.
Sementara itu, Sri Mulyati dari Posko 2 menyebutkan bahwa pengalaman sebelumnya menangani bencana di Kecamatan Cikulur membantu mereka lebih terorganisir dalam memberikan bantuan. “Kami sudah terbiasa memasak di lokasi bencana untuk membantu warga terdampak,” ungkapnya.
Penanganan Bencana di Lebak
Bencana pergerakan tanah ini berdampak luas di Kabupaten Lebak, meliputi Desa Cidikit, Kecamatan Bayah, Desa Penyaungan, Kecamatan Cihara, serta Desa Neglasari, Kecamatan Cibeber. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, melaporkan bahwa selama periode 2–8 Desember 2024, total 2.247 rumah terdampak bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah. Dari jumlah tersebut, 45 rumah rusak berat, 3 rusak sedang, dan 158 rusak ringan. Selain itu, sebanyak 1.949 rumah serta 10 fasilitas sosial dan umum terendam banjir.
Dalam bencana ini, lima orang dilaporkan meninggal dunia. BPBD Lebak telah menyalurkan logistik berupa 6.550 kilogram beras, 610 dus mi instan, dan 300 paket sembako dari BNPB untuk membantu masyarakat terdampak di 11 kecamatan, termasuk Rangkasbitung, Muncang, Bojongmanik, Leuwidamar, dan Cijaku.
“Bantuan ini kami distribusikan secara bertahap ke wilayah terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi,” tutup Febby.
Pewarta: Iwan H
Editor: Stg
Copyright © suararepubliknews 2024