Home / Tak Berkategori

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 06:06 WIB

Tegap di Bawah Terik: Rahasia Menghindari Pingsan Saat Upacara

Menurut Cleveland Clinic, pingsan atau syncope adalah hilangnya kesadaran sementara yang terjadi tiba-tiba, biasanya diikuti dengan jatuh

Menurut Cleveland Clinic, pingsan atau syncope adalah hilangnya kesadaran sementara yang terjadi tiba-tiba, biasanya diikuti dengan jatuh

Apa Penyebab Pingsan Saat Upacara?

Bandung, suararepubliknews.com – Berdiri dalam waktu lama di bawah terik matahari saat upacara dapat menyebabkan beberapa orang merasa kepanasan, bahkan hingga pingsan. Kondisi ini cukup umum dan bisa dialami siapa saja.

Menurut Cleveland Clinic, pingsan atau syncope adalah hilangnya kesadaran sementara yang terjadi tiba-tiba, biasanya diikuti dengan jatuh. Meski sering terjadi tiba-tiba, ada beberapa gejala yang bisa mendahuluinya, seperti pusing, kulit dingin dan berkeringat, wajah pucat, badan lemas, dan mual. Pingsan sering kali disebabkan oleh penurunan tekanan darah secara mendadak, yang mengurangi aliran darah dan oksigen ke otak.

Berikut ini beberapa penyebab pingsan saat upacara berdasarkan jenis sinkopnya:

1. Sinkop Vasovagal: Penyebab Pingsan yang Paling Umum

Sinkop vasovagal adalah jenis pingsan yang paling sering terjadi dan biasanya dipicu oleh refleks peredaran darah yang tidak normal. Kondisi ini menyebabkan jantung memompa darah lebih lambat, sehingga tekanan darah menurun dan otak tidak mendapatkan cukup oksigen. Hal ini sering terjadi di tempat panas dan ramai, saat stres, berdiri terlalu lama, kelelahan, atau dehidrasi.

2. Sinkop Jantung: Risiko Tanpa Tanda Awal

Pingsan yang disebabkan oleh masalah pada jantung dikenal sebagai sinkop jantung. Kondisi ini terjadi ketika jantung memompa darah terlalu lambat atau terlalu cepat, sehingga otak kekurangan oksigen. Sinkop jenis ini sering kali terjadi tanpa tanda-tanda awal, sehingga sulit untuk diantisipasi.

3. Sinkop Sinus Karotis: Pengaruh Pakaian Ketat

Sinkop sinus karotis terjadi ketika arteri karotis di leher menyempit. Arteri ini bertanggung jawab menyuplai darah ke otak, dan penyempitan ini bisa dipicu oleh kerah yang terlalu ketat atau peregangan leher yang berlebihan. Hal ini bisa terjadi saat olahraga atau ketika seseorang mengenakan pakaian yang tidak nyaman.

4. Sinkop Postural: Risiko dari Perdarahan dan Dehidrasi

Sinkop postural terjadi akibat perubahan postur tubuh yang menyebabkan penurunan aliran darah ke otak. Ini sering dialami oleh orang yang kehilangan banyak darah, baik karena menstruasi, perdarahan setelah melahirkan, atau cedera. Kehilangan cairan akibat muntah, diare, atau demam juga meningkatkan risiko pingsan saat upacara.

Cara Mengatasi Pingsan Saat Upacara

Jika ada seseorang yang pingsan saat upacara, penting untuk segera memberikan pertolongan pertama. Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  • Cek Kondisi Pernapasan: Pastikan pasien masih bernapas dengan baik.
  • Longgarkan Pakaian: Terutama di bagian leher dan dada, untuk memudahkan pernapasan.
  • Baringkan Tubuh: Baringkan pasien di tempat yang aman dan nyaman.
  • Bangunkan Secara Perlahan: Tepuk pipi atau gunakan wewangian untuk membantu membangunkan pasien.
  • Biarkan Istirahat: Setelah sadar, biarkan pasien beristirahat dan pulih secara perlahan.
  • Bawa ke Tenaga Medis: Jika kondisi tidak membaik, segera bawa pasien ke penyedia layanan kesehatan terdekat.
Tips Mencegah Pingsan Saat Upacara

Untuk mencegah pingsan saat upacara, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Sarapan Sebelum Berangkat

Sarapan memberikan energi yang diperlukan untuk menjalani aktivitas sepanjang hari. Tanpa sarapan, risiko pingsan saat upacara meningkat karena tubuh kekurangan energi.

2. Penuhi Kebutuhan Cairan

Minum banyak air sebelum upacara membantu mencegah dehidrasi. Hindari minuman berkafein seperti teh, kopi, atau soda karena bisa memperburuk dehidrasi.

3. Hindari Paparan Sinar Matahari Langsung

Jika memungkinkan, hindari berdiri di bawah sinar matahari langsung. Gunakan topi dan pakaian ringan serta longgar untuk mengurangi risiko dehidrasi dan overheating.

4. Kontraksikan Otot Kaki

Jika Anda harus berdiri lama, lakukan beberapa stretching atau kontraksi otot kaki untuk mempertahankan sirkulasi darah ke otak dan jantung.

Pingsan saat upacara bisa dicegah dengan persiapan yang tepat dan kewaspadaan terhadap kondisi tubuh. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mulai merasakan tanda-tanda pingsan, segera ambil tindakan untuk mencegah kondisi yang lebih serius. (Stg)

Sumber:

When should you worry about fainting? – Harvard Health. (2015). Retrieved 19 August 2022, from https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/when-should-you-worry-about-fainting

Syncope (Fainting). (2020). Retrieved 19 August 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/syncope-fainting

Share :

Baca Juga

Penggerebekan Dua Pengedar Sabu di Cirebon, Polisi Sita 3 Paket Narkoba
usy Ajak Ibu-ibu Pengajian Istiqamah Khatam Al-Qur’an di Bulan Ramadhan
Sahala Munthe
Juni-Juli Sensus Pertanian 2023 di Kabupaten Humbang Hasundutan
Potensi Banjir Besar di DKI, Heru Budi Imbau Perkantoran Terapkan WFH
Perusahaan Senjata Dunia Raup Rp10.050 Triliun, Konflik Global Jadi Pendorong Utama
Penelitian Terbaru di Indonesia: Pengobatan Herbal untuk Sakit Mata Menunjukkan Hasil Positif
Massa Gelar Aksi Kekecewaan Terkait Pembatalan Sosialisasi KPU dan Penampilan The Virgin di Alun-Alun Malingping

Contact Us