Maluku(Pulau Buru)SuaraRepublikNews.com -Pelaksanaan Pasar Budaya yang dibuka secra resmi oleh Bupati Kabupaten Buru,Ramly Umasugi SPi.,MM ini mengangkat tema”Kearifan Lokal Untuk Ketahanan Budaya”, sesuai dengan potensi budaya yang dimiliki dan yang berada di Kabupaten Buru.Tema ini merupakan hasil dari penggalian potensi budaya atau warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Buru.Minggu (05/12/21)
Kegiatan Pasar Budaya yang dilaksanakan oleh Sanggar Seni Budaya Fuka Bupolo bertempat di Arena Panen Raya Desa Wanareja Kecamatan Waiapo Kabupaten Buru,diikuti oleh sekitar 30 peserta yang berasal dari seluruh Kecamatan yang berada di Kabupaten Buru.
Menurut Pelaksana penyelenggara yang juga ketua Sanggar Seni Budaya Fuka Bupolo,Indah Mawadah Fitri.Indah yang juga memiliki prestasi dalam Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan sebagai Duta Bahasa Maluku pada tahun 2019,dan Putri The Natsepa Berbakat Tahun 2017,serta Juara Satu Tingkat Nasional Pemilihan Pemuda Pelopor Nasional Bidang Agama Sosial dan Budaya pada tahun 2019.Mengungkapkan bahwa,mereka sangat bersyukur ternyata kegiatan ini telah melebihi ekspektasi, yang dapat dilihat dari banyaknya antusiasme masyarakat.Hal ini sangat membantu dan membuat kami panitia sangat bersemangat.Karena selain masyarakat bisa tahu tentang kebudayaan yang ada di Bumi Bupolo ini juga bagi pengrajin yang terlibat dalam pameran tersebut, mendapatkan peluang usaha.Jadi kami dari pihak penyelenggara juga menyiapkan dan memfasilitasi mereka untuk pengembangan budaya,”Kata Indah.
“Indah menjelaskan lagi bahwa,dalam pemanfaatan budaya ada beberapa poin yang ditampilkan yakni,pengetahuan dan teknologi tradisional.Ini sangat direspon oleh masyarakat dan dapat menerimanya dengan baik.
Membuat kami pihak penyelenggara pun tidak merasa kesulitan di lapangan.Karena masyarakat juga saling membantu untuk menyukseskn acaranya dengan menjaga ketertiban,dengan selalu mematuhi protokoler kesehatan.Diitambahkan oleh Indah,tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menciptakan ekosistem kebudayaan hal ini sejalan dengan amanah undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan.Jadi bukan hanya berbudaya saja ataupun hanya memamerkan pengetahuan dan teknologi.
Tetapi kami juga menampilkan produk atau jasa di Pasar Budaya oleh para pengrajin sehingga ini bisa memberikan dampak untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat khususnya para pelaku budaya.Dalam momentum pasar budaya juga dilaksanakan forum investasi dengan menghadirkan nara sumber dari pemerintah daerah dan Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia Prop.Maluku, Universitas Iqra Buru,selain itu juga kami melaksanakan sosialisasi tentang pemanfaatan kebudayaan dengan menghadirkan pembicara Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Prop Maluku,dan Maluku Utara,Kepala Kantor Bahasa Prop.Maluku,Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru Di Pasar Budaya ini murni yang ditampilkan adalah hasil-hasil tradisional dari Kabupaten Buru. Produk-produk tradisional Buru seperti minyak kayuputih,kuliner dan lain-lain,kemudian ada kerajinan-kerajinan Buru yang berbahan lokal seperti tali loleba yang diwarnai dengan getah getah pohon,ada juga pelepah pohon kayu putih dan daunnya yang didesain menjadi gaun Pokoknya semua produk dan jasa yang memiliki nilai untuk dipromosikan sehingga bisa menjadi income buat mereka.Ada juga pengobatan tradisional dengan daun gatal yang disuguhkan.Alhamdulillah para pelaku topu daun gatal itu juga mendapatkan keuntungan yang besar dari kegiatan tersebut,mereka langsung praktek di tempat,selain itu ada juga pengobatan isap dara dari Kecamatan Air Buaya,serta jamu-jamu dari Budaya Jawa yang menampilkan jamu-jamu dan kerajinan-kerajinan dari bambu.Supaya masyarakat Buru saling mengenal kebudayaan,intinya Bhinneka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi tetap satu Dikatakan lagi oleh Indah,Bupati dalam sambutan pembukaannya
mengharapkan kegiatan ini menjadi agenda tahunan,dan itu juga harapan kami.
Selain untuk menciptakan komunikasi seluas-luasnya dengan Pemerintah Kabupaten Buru terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan kebudayaan kedepan.Dapat juga membangun komunikasi antara pelaku-pelaku Budaya.Hanya dengan melalui Budaya generasi muda saat ini bisa berkarakter dan berpendidikan.Budaya-budaya dari daerah lain yang ada di Kabupaten Buru juga dilibatkan,memang kami merangkul semua komponen masyarakat sampae dengan organisasi perempuan dari beraneka ragam suku.
Mereka juga menampilkan produk-produk yang berbahan baku kearifan lokal,pada saat penutupan pasar budaya telah dilaksanakan deklarasi pembentukan Asosiasi Pengrajin Tradisional Buru untuk menghimpun semua pengrajin-pengrajin tradisional Kegiatan yang bersumber dari anggaran APBN yang disalurkan melalui fasilitasi Bidang Kebudayaan Tahun 2021 dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tehnologi ini,diharapkan oleh Indah agar Pemerintah Daerah dan Pelaku Budaya dapat menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik.
Sehingga membangun Kabupaten Buru jangan hanya terfokus dipembangunan sarana prasarana saja,akan tetapi juga fokus kepada pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan,sesuai dengan visinya Bupati untuk menjadikan Buru sebagai Pilar Peradaban,dan mercusuar Ilmu Pengetahuan.Hanya dengan melalui kebudayaan Pilar Peradaban itu bisa terwujud.kami juga ucapkan terimaksih kepada Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru,Pemerintah Desa Wanareja dan rekan- rekan panitia,sera seluruh masyarakat Kecamatan Waiapo.
Jurnal Maluku(iw)
