London, suararepubliknews.com – Mantan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengajukan rencana damai untuk Ukraina kepada mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, atas inisiatif pribadinya. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Integrasi Eropa dan Euro-Atlantik Ukraina, Olha Stefanishyna.
Inisiatif Pribadi Boris Johnson
“Mantan Perdana Menteri Johnson mengambil tindakan semata-mata atas inisiatifnya sendiri, ini adalah pandangan pribadinya.

Mantan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson
Namun, saya yakin kita juga harus menghargai keberaniannya. Bagaimanapun, dia mengatur pertemuan dengan Trump atas inisiatifnya sendiri,” kata Stefanishyna.
Upaya Penjelasan Situasi di Ukraina
Menurut Stefanishyna, selama diskusi dengan Trump, Johnson berusaha menjelaskan situasi di Ukraina. Suara seperti itu, lanjutnya, sangat berharga karena mantan Perdana Menteri Inggris tersebut memiliki otoritas, pengakuan, dan komunikasi dengan Partai Republik. “Pastinya, ia memiliki hak untuk berpendapat. Dia bertindak demi kepentingan terbaik Ukraina dan mampu melakukannya karena dia tahu posisi Presiden kami (Volodymyr Zelenskyy) dan posisi rakyat Ukraina. Dia mengambil langkah-langkah ini untuk mencoba menciptakan ruang diskusi,” tegas Stefanishyna.
Rencana Damai untuk Ukraina
Pada tanggal 21 Juli, Boris Johnson mengungkapkan sebuah rencana perdamaian untuk Ukraina yang memungkinkan untuk dimanfaatkan oleh Donald Trump jika ia terpilih kembali sebagai Presiden AS. Rencana tersebut mengusulkan agar tentara Rusia mundur ke wilayah-wilayah yang mereka jajah sebelum 24 Februari 2024. Johnson juga menyarankan untuk mengganti beberapa tentara Amerika di negara-negara Eropa dengan tentara Ukraina untuk melawan ancaman Rusia. Inisiatif ini dipublikasikan oleh Johnson beberapa hari setelah ia bertemu dengan Donald Trump di Amerika Serikat. (Stg)
Sumber: NewsUkraine “Ukrainian Minister comments on Johnson’s peace plan”